Dian Pertiwi

Yang sederhana itu hati Tak perlu direka karena telah tertata Yang sederhana itu hati Tak dapat dipaksa karena ia bisa memilih Yang sederhana itu hati Tak mung...

Selengkapnya
Navigasi Web

Days Off

#TG H17

Lila terbangun di dini hari itu. Gawainya yang tak pernah dibiarkan dalam mode senyap, terdengar berulang-ulang mendapat panggilan. Setengah merayap di tempat tidur, diraihnya benda itu dari atas meja kecil di sampingnya. Begitu mengangkat panggilan telepon, Lila langsung mengenali suara itu, suara manajer HRD di kantornya. Sembari mengusap matanya yang mengantuk, didengarkannya perintah dari sang manajer. Rupanya ia diminta berangkat ke Lombok, menemani CEO di pertemuan nasional. Ia tak bisa mengelak, dan parahnya ia harus segera bersiap ke bandara pada pukul 5 pagi itu juga. Setengah menggerutu, ia pun segera bangun dan menyiapkan segala sesuatunya.

Perjalanan naik taksi online ke bandara Soeta tak selancar harapannya. Saat di perjalanan, tiba-tiba ban mobil itu bocor. Mulanya ia berinisiatif menunggu sang sopir mengganti ban itu dengan ban serepnya, tapi ternyata sang sopir slow motion. Karenanya, ia langsung membayar ongkosnya, lalu dipesannya taksi yang lain. Tiba di bandara, CEO sudah menunggunya. Begitu masuk dan melihat antrian check in, penumpang sudah mengular dengan barang bagasi yang bejibun. Alhasil, mereka tak sempat duduk di ruang tunggu, tapi langsung antri boarding.

Penerbangan pagi itu, kembali menguji adrenalinnya. Baru sekitar seperempat jam, pesawat Airbus 330-300 yang berkapasitas 360 tempat duduk itu, melakukan take-off, cuaca buruk menyambut pesawat mereka. Untung saja pesawat itu cukup besar, sehingga goncangan yang dirasakan cukup ringan, tidak sampai mengalami turbulensi.

Tiba di hotel tempat pertemuan dilaksanakan, Lila mengecek presentasi yang akan disampaikan CEO. Entah mengapa file yang dikirim manajer HRD, tak bisa dibukanya. Buru-buru ia menghubungi sang manajer. Tapi manajer tak segera meresponnya, rupanya ia sedang rapat. Dalam keadaan deg-degan, akhirnya ia menerima dan berhasil membuka file yang dikirim ulang.

Pertemuan berjalan dengan baik. Tapi ujian untuk Lila belum juga usai. Keesokan harinya, saat ia dan CEO akan kembali ke Jakarta, mobil yang ditumpangi mereka ke bandara Zainuddin Abdul Madjid, mengalami kecelakaan di pusat kota. Sebuah mobil yang datang dari arah yang berlawanan menabrak mobil mereka. Akibatnya, ia dan CEO dilarikan ke rumah sakit. Beruntung, keduanya hanya luka ringan, dan tidak di rawat inap. Namun, mereka terpaksa ketinggalan pesawat pagi itu.

CEO memutuskan untuk pulang di hari berikutnya. Selama menunggu saat pulang ke Jakarta, Lila tak berani kemana-mana. Sang CEO sempat menawarkannya untuk menikmati pantai dan ke pusat perbelanjaan disana, tapi ia tolak. "Saya ngga berani, Bu. I'm afraid of bad luck,"ucapnya. Sang CEO tertawa mendengarnya. Ia hanya diam di kamar sendirian, chatting di medsos dan membaca. Ketika mereka sudah kembali ke Jakarta, Lila menerima pesan singkat dari CEO. "I give you three days off. Make sure it will ease your bad luck!"tulisnya dengan emoji senyum yang lebar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post