Dian Pertiwi

Yang sederhana itu hati Tak perlu direka karena telah tertata Yang sederhana itu hati Tak dapat dipaksa karena ia bisa memilih Yang sederhana itu hati Tak mung...

Selengkapnya
Navigasi Web

Secret Admirer

#TG H37

Secret Admirer 12

Sayup terdengar suara alarm dari gawai, membangunkanku. Jam setengah empat, menjelang fajar. Rupanya aku terlelap sesaat setelah membaca pesannya di blog.

Aku teringat pesannya yang kubaca sebelum tertidur. Lewat kalimat-kalimat itu kupastikan betapa peka hatinya terhadapku. Sekian lama ia begitu yakin pada perasaannya. Entah sejak kapan ia menaruh hati padaku, mengapa aku tak pernah menyadarinya.

"Maafkan aku,"lirih kuhapus butiran air yang mengalir di mataku. Aku benar-benar tak pernah menyangka begitu lama ia menunggu kesadaranku, akan perasaannya. Kulangkahkan kaki ke kamar mandi, kubersihkan diri, lalu dalam sujud kupanjatkan rangkaian doa untuknya, yang telah pergi mendahuluiku.

D_190322

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

19 Mar
Balas

Salam literai juga, Bu Risma. Sehat selalu ya Bu.

20 Mar

Sedih endingnya. Tapi keren ceritanya. Salam sukses selalu, Bu Dian.

21 Mar
Balas

Salam sukses juga buat Bu Yuria.

24 Mar

Sedihnya..begitu cepat dia pergi..Keren bu..salsm kenal dan izin folback..

30 Mar
Balas



search

New Post