#TG H24

Teman Kecil 6

Kira-kira seminggu setelah kepulangan om ku itu, kami sedang duduk di ruang tamu sekaligus ruang keluarga, ketika ayah menanyakan apakah aku mau bersekolah di Jakarta. Aku tak bisa menjawab, bingung. "Maksud ayah?" Aku balik bertanya.

"Wid, tahun ini kamu sudah 6 tahun,"kata ayah, mengawali penjelasannya. "Nah, kemarin om mu, bilang mau mengajakmu sekolah disana,"ucap ayah dengan lembut. Aku masih kurang mengerti apa yang diucapkan ayah. Tepatnya aku bingung, mengapa aku diajak bersekolah disana, padahal tidak jauh dari rumah pun ada sekolah dasar.

"Mengapa harus ke Jakarta, Yah?" Pertanyaan itu akhirnya terucap olehku. "Karena disana banyak sekolah yang lebih bagus untukmu,"jelas ayah, sambil memperhatikan wajahku. Aku kembali diam, mencoba mengerti ucapan ayah.

"Tapi, ke Jakarta kan jauh dari rumah kita, Yah,"ujarku polos. Ayah mengangguk. "Kalau kamu sekolah disana, om dan tante mu akan senang sekali,"jawab ayah. "Tapi, artinya aku akan jauh dari ayah, ibu, dan adik,"kritikku.

Ayah mengangguk lagi. "Tapi Wid, om dan tante mu ingin sekali kamu bersekolah disana,"tanggap ayah dengan ekspresi yang belum bisa kupahami.

"Ya sudah, kamu pikirkan dulu saja, karena disana kamu bisa belajar di sekolah yang bagus, bisa lebih pintar,"ucap ayah, sambil mengusap kepalaku dengan lembut.

Malam itu aku agak terlambat tidur. Hati dan pikiranku sibuk memikirkan ucapan ayah yang membingungkan itu.

D_060322