Yup, minggu depan mulai musim panen padi di daerah kami, petani pemula seperti Hilya kebingungan mencari orang untuk memanen padinya yang sudah tiba waktunya untuk dipanen. Sudah lima kali ia tanya. “Pak bisa bantu saya memanen padi?” tidak, jawab orang itu, jadwal sudah penuh sampai dua minggu kedepan, gila pikirku jadwal manen aja sudah penuh kaya pemateri aja. Dua minggu kedepan kalu padi ini gak di panen bisa jadi tidak panen karena hama tikus dan wereng, Bayangkan hampir empat bulan merawat padi, dan hanya tinggal memanennya saja sulitnya minta ampun, iya hanya tinggal memanen. Mencari orang yang bisa memanen bagaikan mencari jarum di jerami, profesi yang dulu dianggap tidak bergengsi, sekarang jadi prosfesi yang dicari, bahkan saking sulitnya mencari profesi ini, sampai mendatangkan dari tetangga desa, bahkan sampai luar kabupaten. Petani, profesi yang baik dan penuh kemerdekaan ini jarang yang meliriknya, mungkin su Petani itu profesi yang merdeka, ia tidak bisa ditekan harus nanam padi jenis apa? Mau ciherang, gayapu, inpari, atau mungkin menanam tanaman yang berbeda dengan tetangga, tidak ada yang protes. yang penting hasil panen baik, dan menguntungkan, tidakpeduli jenis padi apa yang di tanam. Petani adalah profesi yang menjanjikan dimasa depan,kenapa? Karena sekarang ini tidak banyak pemuda yang mau terjun kesawah menjadi petani, mungkin karena tidak pakai seragam waktu ke sawah. Jadi mereka gengsi kalau harus mencangkul. Betul, sekarang sudah ada mesin yang membantu untuk membajak sawah, ada menin untuk memanen, hasilnya memang lebih cepat, tapi harus diingat bertani tidak hanya mengolah tanah, bertani juga menyayangi tanamannya, seperti ikan di TV.