Belajar dari The Godfather of Broken Heart dan Corona Virus Disease 2019

Oleh: Didik Hendri Telisik Hati

#Ambyar...!!! Sungguh mengejutkan! Mendadak, tak ada satu pun Sobat Ambyar yang menyangka jika sang idola begitu cepat meninggalkan mereka.

'Innalillahi wainailaihi rojiun'. Kabar duka datang dari penyanyi campursari asal Solo, Didi Kempot meninggal dunia.

Siapa yang tak mengenal seniman kondang bergelar The Godfather of Broken Heart ini. Belum hilang di benak para penggemarnya, karena baru saja Didi Kempot menggelar konser amal untuk membantu penanganan Covid-19 dan berhasil menghimpun dana Rp 7,5 miliar.

Tembang 'Ojok Mudik' untuk memutus mata rantai pesebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menjadi lagu terakhir sebelum sang Maestro

menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta Jawa Tengah, Selasa (05/05/2020) pukul 07.30 WIB.

Duka mendalam tidak hanya dirasakan anggota keluarga, tapi juga Sobat Ambyar dan seluruh penggemar campursari di tanah air. Indonesia kembali berduka di tengah pandemi Covid-19. "Bersama Melawan Corona," ujar Kang Didi Kempot dalam penggalan lagunya.

Selamat jalan Lord Didi, terima kasih telah menghibur Sobat Ambyar dan seluruh masyarakat Indonesia. Sepanjang hidupmu kau menebar manfaat, husnul khotimah, selamat dunia akhirat...!!!

Saudaraku, Belajar dari The Godfather of Broken Heart dan Corona Virus Disease 2019, kita bisa memetik hikmah sesuai Firman Allah SWT, tidak ada satu pun daun yang gugur, kecuali atas izin-Nya. Itu artinya, apapun yang terjadi di dunia ini MUTLAK menjadi hak Allah yang Maha Bari'. Hanya Allah yang Maha Berkehendak!

'Kabeh tinakdir saking Pengeran' (Semua yang terjadi adalah kehendak Allah). Apapun itu, jika Allah menghendaki terjadi, maka terjadilah...! Mari kita jalani apapun yang telah ditetapkan Allah atas diri kita. Jangan pernah ikut campur, hanya Allah yang Maha Mengatur...!!!

Kembalikan semuanya kepada Allah dan yakinilah hanya Allah yang maha memberikan kebaikan kepada kita semua. Jangan pernah lagi takut, cemas, dan khawatir akan kehidupan ini. Serahkanlah segala urusan hanya kepada-Nya. "Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS. Al-Mukmin: 44)

Saudaraku, mari kita percayakan sepenuhnya segala urusan kita kepada Allah yang Maha Mengatur. Hanya Allah-lah yang mengatur perjalanan hidup kita, dari kelahiran hingga kepada kematian. Segala peristiwa dalam hidup kita, semuanya diatur oleh-Nya. Ya Allah, aturlah hidup kami agar senantiasa berada di jalan yang Engkau Ridhoi. Jangan biarkan kami mengatur hidup kami sendiri yang dipenuhi hawa nafsu menyesatkan.

“Allahumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu. Allohumma inni a’udzu bi ‘izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal jinnu wal insu yamuutun.” Artinya: Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu – tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau – dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati. (HR. Muslim). Semoga ihdinash shiraathal mustaqiim istiqomah menuntun kita hingga akhir hayat nanti! Aamiin YRA...!!!

Pondok Literasi Bumi Wali Gresik

Selasa Legi, 5 Mei 2020