Setiap kelas hendaknya menjadi ruang penuh inspirasi bagi seluruh siswa yang berada di dalamnya. Untuk itu ruang kelas perlu di desain dengan baik agar memenuhi keperluan tersebut. Guru adalah yang paling berperan dalam menciptakan suasana ini. Permasalahannya apakah setiap guru sudah berhasil melakukannya?

Untuk mengetahui apakah kelas sudah menjadi ruang inspirasi bagi siswa atau belum, lihat saja perubahan perilaku siswa setelah keluar kelas. sebagai ilustrasi dari penjelasan ini misalnya, guru yang menginginkan siswanya rajin membaca buku. Dia berusaha meyakinkan bahwa membaca itu memberikan banyak manfaat bagi siswa. Tidak hanya itu, guru juga berusaha memberikan beberapa contoh orang-orang yang berhasil dalam hidupnya karena rajin membaca buku. Dan terakhir, guru mengajarkan juga bagaimana caranya membaca buku yang efektif. Sampai akhirnya guru merasa yakin, bahwa siswa-siswanya akan tertarik membaca buku. Apakah upaya ini berhasil? jika iya, maka kelas sudah mampu menjadi ruang inspirasi bagi siswa, tapi jika tidak berhasil, maka ada sesuatu yang kurang dalam menghadirkan inspirasi pada diri siswa. hal itu mungkin saja waktu yang tidak tepat, kelas yang tidak kondusif, tidak adanya momentum, bahasa dan cara penyampaian yang salah, contoh yang tidak relevan, dan masih banyak kemungkinan lainnya.

Akhir dari tulisan ini, saya mengajak agar guru selalu melakukan refleksi pasca "berdiri di depan kelas" karena lambatnya siswa memahami suatu permasalahan bukan karena mereka malas atau tidak tertarik pada topik pembahasan, tapi mungkin saja karena guru tidak mampu menginspirasi mereka.