Semua guru pasti mengalami kondisi kelas ribut saat mengajar. Bukan saja karena guru gagal mengendalikan kelas, namun bisa juga terjadi ketika pembelajaran membutuhkan aktivitas fisik yang tinggi. Kelas akan ribut ketika siswa tegang karena waktu mengumpulkan tugas hampir habis. Bisa juga terjadi ketika saling beradu argumentasi. Ataupun ketika guru membuat games ringan dalam pembelajaran. Apapun penyebabnya, kelas yang ribut tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dapat mengganggu kelas lainnya.

Banyak cara yang dilakukan guru untuk mengendalikan kondisi seperti ini. Diantaranya dengan mengingatkan siswa agar diam, memukul meja dengan spidol atau penghapus, bertepuk tangan, dan sebagainya. Namun tidak jarang pula keributan terus berlangsung meski berkali-kali diingatkan.

Penulis juga seringkali mengalami keadaan seperti itu. Sampai suatu ketika timbul ide mengatasi keributan dengan keributan. Maka penulis membeli sebuah peluit yang suaranya sangat nyaring. Ketika kelas ribut, penulis cukup meniup satu kali peluit tersebut, dan secara spontan perhatian siswa tertuju pada sumber suara. Ajaib, kelas jadi hening, tapi kemudian beberapa siswa komplain bahwa suara peluit sangat nyaring sampai membuat telinga sakit.

Sejauh ini, cara ini sangat efektif. Bahkan satu hal yang tak diduga, suara peluit mampu menciptakan kenangan bagi siswa yang sudah lulus. Beberapa alumni yang sempat bertemu penulis, selalu mengkonfirmasi apakah Bapak masih suka meniup peluit di kelas?. Selamat mencoba bagi yang belum pernah mencoba.