Didi Suwardi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Aku Dan Guru

Aku melihat sejarah dalam raut wajahmu

Aku melihat zaman di setiap langkahmu

Bicaramu adalah mantera -mantera

Perintahmu adalah doa -doa

Kehadiranmu mengubah dunia

Entah kau ini manusia setengah dewa

Atau dewa setengah manusia ....

Karena setiap kau ada

Kau tak pernah tiada

....

Aku melihat bahagia dalam bola matamu

Akupun melihat gulita dalam setiap getirmu

Tangismu adalah hujan dalam kering padang yang gersang

Tawamu adalah embun yang membasahi ilalang

Dirimu adalah dalang dalam lakon -lakon wayang

Dirimu adalah sutradara dalam peran para bintang

Kau seperti dirigen dalam setiap simfoni yang berdentang

Dan kau tak ubahnya laksana panglima dibelakang genderang perang

Meski kadang tersengal...

Walau kadang seperti Bayang -bayang hayal

Kau tetap tak pernah berhenti dalam amal

Aku melihatmu dalam warna hidup yang kental

Guru...

Aku....

Kita mungkin terlihat besar dalam kacamata -kacamata yang kecil

Tetaplah berjuang, kawan...

Hingga dunia benar -benar tahu,

Kita selalu ada di baris terdepan

Dalam merah dan putih warna hidup

.........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tawamu adalah embun yang membasahi ilalang. Luar biasa ... begitu sejuk membayangkannya. Puisi yang indah pak.

29 Jul
Balas

Trmksih, bu.

29 Jul
Balas



search

New Post