Di jalan raya siang itu
Aku melihatmu, menghiba.
Dengan bocah kecil di pangkuanmu.
Pada siang yang membakar.
Akupun melihatmu, bersila.
Beralas koran lusuh ,
Pada siang yang menyengat.
Dan aku masih melihatmu, bertumpu.
Mengetuk jendela demi jendela,
Pada siang yang begitu garang .
Menepilah sejenak, kawan...
Biarkan tubuhmu berteduh.
Sedikit air ,
Mungkin dapat melepas dahagamu,
Akan dunia yang tak pernah dapat kita duga
Sedikit air,
Mungkin dapat mengganti peluhmu
Yang hilang saat mengejar dunia
Yang berlari tanpa belaa kasihan
Sedikit air,
Mungkin menjadi penawar
Akan takdir yang tak bisa di tawar.
Sedikit air, di jalan raya siang itu....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sedikit air. Penasaran jadinya.
Trmksh kang yudha