Didi Suwardi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kampung Halaman

Cerita lala tentang kampung halamannya.

Dahulu banyak pohon rambutan yang rindang.

Kadang berebut buahnya yang berjatuhan.

Dahulu pematang menjadi jalan,

Diantara hijau -hijau yang membentang.

Dahulu kerbau -kerbau menjadi tunggangan,

Diantara seruling -seruling bambu dan topi-topi caping .

Air jernih Dan ikan -ikan yang berlarian,.

Kini, kampung halaman tinggal kenangan

Tak ada lagi pematang ,

Berganti beton -beton.

Tak ada lagi sawah yang hijau terbentang,

Berganti pabrik dan bangunan -bangunan.

Tak ada lagi kerbau -kerbau tunggangan,

Berganti traktor dan kereta barang.

Tak ada lagi seruling -seruling bambu,

Berganti sirine -sirine yang meraung tak malu -malu.

Tak ada lagi topi -topi caping,

Berganti helm Dan topeng -topeng

Tak ada lagi ikan -ikan di air yang jernih,

Berganti sumur -sumur dengan lumpur menyembur.

Kampung halaman...

Hanya tinggal kenangan,

Berganti nama, atas nama kemajuan zaman.

.........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tak ada lagi sawah yang hijau terbentang,..hiks sedih ya pak, smua tinggal kenangan

18 Jul
Balas



search

New Post