KAPUR BERTUTUR ( sajak kecil untuk sang pelipur)
Anakku,
Lihatlah saat kau bicara, kepada siapa kau berujar kata. Lihatlah saat kau tertawa, kepada siapa dirimu berbagi bahagia. Lihatlah saat kau menangia, kepada siapa dirimu bertukar nestapa dan saat kau merona amarah, kepada aiapa dirimu membabi buta.
Anakku,
Lihatlah saat kau bergelimang harta, kepada siapa dirimu berbagi. Lihatlah saat kau bertahta ilmu, kepada siapa dirimu datang mengaji. Lihatlah saat kau diatas singgasana, kepada aiapa dirimu mengabdi, dan lihatlah saat kau tengadah, kepada siapa kau berserah diri..
Diluar sana,
Pencuri berkedok kelinci yang lucu seolah menjadi sahabat. Perampok berkedok kenari yang lincah seolah menjadi kerabat. Pembunuh berkedok kucing yang mungil seolah menjadi dewa penyelamat. Perampas berkedok panda yang menggemaskan seolah menjadi penyemangat.
Serigala-serigala lapar dan liar itu tak henri-henti meneekam erat. Buaya-buaya ganas dengan mulut menganga tak henti-henti menjilat. Singa-singa pemangsa dengan taring terhunus tak henti-henti menerjang bagai kilat.
Anakku,
Nyalakanlah lentera dijalana yang kelam. Bukalah mata di belantara yang hitam. Jagalah diri dalam tembok temaram dan peliharalah hati dalam kerumunan yang karam.
Jangan biarkan dirimu dalam arus tak menentu sehingga napasmu mendengus. Jangan biarkan dirimu dalam bara api terpendam hingga tubuhmu terbakar hangua. Dan jangan biarkan dirimu dalam titian yang rapuh awhingga kau terperosok dan terjerumus.
Biarlah kau tetap menjadi mawar dengan durinya sebagai pelindung. Biarlah kau tetap menjadi banteng petarung. Dan biarlah kau tetap menjadi elang diantara burung-burung.
Jadilah siapa saja meski bukan siapa-siapa. Jadilah apa saja walaupun bukan apa-apa. Pergilah kemana saja mwskipun tidak kemana-mana dan tinggalah dimana saja walau tidak dimana-mana...
Selama kau tahu bahwa itu tak membuatmu malu, dan aelama kau tahu bahwa itu bukan menipu.
Kejarlah mimpimu selama kau mampu. Raihlah asa mu aelama kau sanggup menunggu. Dan dekatilah Tuhan mu karena sesungguhnya dia lah yang maha tahu, yang berkuasa atas ada dan tiadanya dirimu.
Renungkan ini, anakku.sekali ini lagi agar kau benar-benar tahu bahwa petutur ini aku buat tanpa ragu, hanya untukmu, belahan jiwaku...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ingat nasihat lukman kepada anaknya. Top pak Didi
Ayah futuristik. Keren!
Subhanallah...
Jejak.
Memarik. Bermanfaat dari Sebuah pitutur. Petunjuk bagi anak turun kita.
Bagus ...