Selamat menyambut matahari pagi, Tuan.

Matahari yang kini datang dengan lembut sapa nya.

Bukan matahari yang dulu menorehkan nestapa

Bukan matahari yang menyisakan luka..

Bukan matahari yang kau sambut dengan kepalan tangan

Matahari yang datang dari balik kelebatan merah, putih dan biru....

Kini kau tegak di pintu rumah mu

Walaupun tinggal sisa-sisa raga yang tua

Selamat menyambut mentari pagi hari ini, tuan.

S'bentar lagi panji -panji itu akan menghiasi langit kita

Panji -panji yang dulu begitu sulit untuk kau bawa

Kini, kau telah mengibarkannya..

Walaupun... Ribuan sahabat tuan.. Tak dapat menyaksikannya.

Meskipun tuan hanya tinggal dalam kesendirian.

Selamat menikmati mentari pagi ini, tuan.

Tak perlu banyak kata untuk memuja mu.

Tak perlu banyak cerita untuk memuji

Semua sudah tersemat di dadamu

Walau tak pernah kau harapkan itu .

Selamat menikmati mentari pagi Ini , tuan.

Episode bertarung itu tlah Lama berlalu

Pekik -pekik membahana itu telah usai

Kini, biarkan kami turut mewarnainya

Biarkan kami ikut meneruskan bagian cerita mu yang tertunda..

Selamat menikmati mentari pagi ini, Tuan.

Meski sebagian nama mu tak tercatat dalam buku -buku

Kau, tetaplah ada selalu.

Kau lah ksatria itu ...

Sesaat lagi sorak sorai akan kembali bergaung di langit kita, tuan.

Semoga itu menjadi penghantar untukmu sebelum tidur siang nanti...

Tidur siang dimana itu sama sekali tak pernah kau nikmati dulu...

Selamat pagi, para veteran.

Merdeka.. Dan tetaplah merdeka..!