Memahamimu, guru.
Aku tengah memahamimu ketika tak sengaja kubaca catatan kecil pada diari kecil itu
hidup adalah perjuangan
aku berhenti sejenak, memaknainya
Memahamimu seperti menggambar waktuSemakin dalam dan semakin berlalu
Lalu beralih pada halaman berikutnya..
perjuangan adalah pengorbanan tanpa pamrih
kembali aku terdiam sejenak, merenunginya.
Memahamimu seperti membunuh sepi
Semakin dalam semakin tak bertepi
Berikutnya kutemukan potongan bunyi
pengorbana adalah keikhlasan tanpa syarat
Akupun tertegun sesaat
Memahamimu seperti mengukur jarak
Semakin lama semakin tak berjarak
Di lembar yang lain aku temukan
keiklasan adalah harapan dan doa doa
aku menghela nafas
Memahamimu seperti menimbang kapas
Semakin Lama semakin tak berbekas
Aku akan selalu memahamimu...
Hingga aku tahu bagaimana cara memahamimu
Kini aku tengah memahamimu
Hingga Aku tersadar
Aku tengah mengikuti jejakmu
menjadi guru
meski aku masih berusaha memahamimu
Aku melangkah dan berjalan
Pada setapak yang telah kau tunjukkan
Aku berlari
Pada lintasan yang telah kau tandai
Dan aku berpacu
Dalam waktu yang telah kau tahu
Aku tengah memahamimu...
Itulah sebabnya aku disini
Berdiri di depan mereka yang tengah menatapku
Walau mereka sulit untuk memahamiku
Setidaknya aku mulai belajar sepertimu
Walaupun tak harus sepertimu
Dan kini aku paham
Mengapa harus memahamimu, guru.
Karena memang aku ingin mengikuti jalan sepertimu....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar