KUDUS KOTA KECIL DENGAN KEMEGAHANNYA
Sejarah merupakan warisan dan kebudayaan yang harus dilestarikan. Banyak sekali bangunan bersejarah, salah satunya di kota kudus ini. Kota Kudus yang dulu saya hanya bisa melihat dan mendengar dari media serta cerita dari orang-orang yang sudah pernah kesana. Dan kali ini saya benar benar menginjakan kaki saya di kota Kudus. Rasanya luar biasa bahagia, tidak terbanyangan sama sekali saya bisa sampai kota ini. dan diluar perkiraan saya, karna waktu itu begitu cepat dan mendadak, malam hari saya dikabari, besok paginya saya berangkat ke Kudus. Kota Kudus merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Tengah. yang mempunyai luas wilayah paling kecil di Pulau Jawa bahkan di Indonesia. Kabupaten Kudus berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati di sebelah timur, Kabupaten Demak dan Kabupaten Purwodadi di sebelah selatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara di sebelah barat dan utara. Menurut para sejarawan, Kota Kudus dahulu berasal dari sebuah desa kecil di tepi Sungai Gelis yang bernama Desa Tajug. Dinamakan demikian, karena di desa tersebut terdapat banyak "Tajug" yaitu bentuk atap arsitektur tradisional yang sangat kuno dipakai tujuan keramat dan di jadikan tempat bersembahyang masyarakat yang mayoritas beragama Hindu. Itu tadi sedikit cerita tentang sejarah kota kudus. Setelah sampai di kota Kudus, Saya terpukau melihat bangunan selamat datang. Bangunan ini menyerupai daun tembakau, kenapa menyerupai daun tembakau? Karena kota Kudus terkenal dengan kota kretek. Daun tembakau yang memayungi sisi kiri dan kanan ruas jalan. Tinggi bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK), setinggi 12 meter dari permukaan jalan. Bangunan gerbang memiliki lebar 21 meter. Replika daun tembakau, akan dibuat menggunakan bahan stainless khusus yang didatangkan dari Australia. Replika daun tembakau memiliki 100 tulang dari bahan logam tersebut. Sebanyak 50 tulang terdapat di sisi kiri, dan 50 tulang terdapat di sisi kanan. Sedangkan struktur penyangga replika daun tembakau, didesain menyerupai bunga cengkeh. Terdapat dua replika bahan campuran rokok kretek tersebut, untuk menyangga struktur replika daun tembakau yang dibangun tepat di median jalan. Tinggi bangunan ini adalah 12 meter dari permukaan jalan, sedangkan panjang daun mencapai 48,75 meter dan lebar gerbang adalah 21 meter. Benar-benar sebuah gerbang selamat datang termegah se Asia Tenggara. Kemegahan desain dan bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK) menarik perhatian wisatawan yang ingin berkunjung dan menghabiskan liburan di kota Kudus. Berada di sebelah timur jembatan perbatasan dengan Kabupaten Kota Wali Demak, kehadiran GKKK ini menjadi icon kota Kudus. kemegahan ini yang selalu melakat dalam pikiran saya. Tidak salah kalau kota kudus pernah mendaptkan 3 kali penghargaan adipura berturut turut. Dan yang baru ini kota Kudus meraih penghragaan adipura kencana. Penghargaan bergengsi tersebut diterima Bupati Kudus Musthofa di Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dengan penyerahannya langsung dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Diketahui, penghargaan ini merupakan Adipura tertinggi. Di Jawa Tengah, hanya Kudus yang berhasil meraihnya. Tidak salah kota ini bersih, banyak tanaman di sepanjang jalan dan banyak taman kota, jadi kota kudus ini terlihat sejuk. Setelah mengistirahatkan badan dan memanjakan mata di taman adipura kita melanjutkan perjalanan ke menara Kudus, perjalanan dari taman adipura ke menara Kudus tidak begitu jauh hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit. Sesampainya di menara kudus saya di suguhkan lagi bangunan yang megah. Ada sesuatu keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang serupa bangunan candi, serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya islam dengan budaya Hindu - Budha sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa. Menara Masjid Kudus merupakan menara Masjid tertua di Jawa. menara masjid memiliki terbuat dari bata merah yang dipasang tanpa perekat semen. Menara setinggi 18 meter itu dihiasi 32 piring keramik bergambar yang semuanya berjumlah 32 buah. Dua puluh buah di antaranya berwarna biru serta berlukiskan masjid, manusia dengan unta, dan pohon kurma. Sementara itu 12 buah lainnya berwarna merah putih berlukiskan kembang. Saya tidak bisa mengeksplor keseluruhan setiap sudut masjid ini, karena saya harus segera bergegas untuk meninggalkan kota Kudus, Saya berharap suatu saat nanti saya bisa kembali ke kota Kudus dan mengeksplor destinasti wisata lainnya yang ada di kota Kudus dan menemukan kemegahan-kemegahan yang lain di kota Kudus ini. Terimakasih banyak atas perjalanannya sampai akhirnya pertama kali bisa menginjakan kaki di Kudus dan terimakasih Kudus perjalanan yang sangat berkesan tak akan lekang oleh waktu. #TantanganGurusiana #1
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar