Dina Hanif Mufidah

Dina Hanif Mufidah, guru di lingkungan Majlis Dikdasmen PCM GKB Gresik, yang bertugas sebagai Kepala SD Muhammadiyah Giri Gresik. Lahir di Sidoarjo, Jawa Timur ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Istri yang Pantas untuk Suami Kaya (Tantangan Gurusiana hari ke - 14)

Seorang teman sejawat saya akan mendapatkan menantu idaman untuk putrinya yang cantik jelita. Dia memang rutin mengunggah foto anak gadisnya di akun media sosialnya. Dia mengaku kebahagiaan dirasakan saat postingan itu menuai komen pujian. Dia bercerita bahwa calon suami anaknya itu kaya raya meski tak terlalu tampan. Seorang pengusaha batu bara dari pulau sebrang. Ini sudah sesuai harapannya tentang masa depan yang pantas untuk buah hatinya yang selalu dibanggakan dan tentu untuk dirinya sendiri sebagai Ibu. Apalagi itu pilihan putrinya sendiri, gak dijodoh-jodohkan. Dia memuji anaknya pandai mencari pendamping hidup melalui facebook dan Instagram.

Teman saya itu bahkan keceplosan beberapa kali mengucap bahwa kecantikan anaknya memang harus disepadankan dengan suami yang mapan dalam hal materi. Sejak remaja , dia sudah mengantisipasi menjaga kecantikan anaknya bak putri raja. Ia mengirim putrinya perawatan mulai ujung rambut hingga ujung kaki di salon mahal. Ia mencukupi kebutuhan menjaga penampilan dengan membelikan perhiasan dan pakaian dari merk terkenal. Dia juga sudah susah payah mengerjakan sendiri atau membayar pembantu untuk mengerjakan semua pekerjaan harian agar tangan kaki putrinya tak kusam. Kecantikan putrinya, investasi keluarga di masa depan.

Saya hanya bisa takjub dan heran. Di zaman kehidupan sudah serba kecerdasan buatan, dan korea punya teknologi canggih memproduksi kecantikan masal, kok ya masih ada Ibu yang berfikiran sedemikian rupa dalam membesarkan anak perempuannya. Bahwa hanya wanita cantik saja yang berhak punya suami kaya raya.

Ini jadi mengingatkan saya pada sebuah kisah, yang diunggah teman facebook saya di lamannya bertahun tahun lalu. Dan mungkin sebagaian anda pernah membacanya sebagai kisah inspiratif.

Cerita tentang seorang wanita yang sangat percaya diri dan merasakan dirinya pantas untuk mendapatkan seorang pria yang kaya sebagai pendamping hidupnya, tidak ada yg salah dengan wanita ini, hanya saja sudut pandangnya memahami kecantikannya tidak sama dengan sudut pandang pria yang diimpikannya.

Begini kisahnya yang sudah saya parafrase dan adaptasi, agar mudah dipahami,

Seorang gadis mengirim surat ke sebuah majalah terkenal. Gadis tersebut sangat cantik dan sangat populer di lingkungan sekitarnya. Karena dianggap unik, majalah terkenal tersebut lalu memuat tulisan itu dengan judul “Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan pria kaya?”. Demikian surat gadis cantik tersebut:

Maaf jika sedikit menyindir, tetapi saya hanya mencoba jujur dengan apa yang saya pikirkan selama ini. Saya berumur 25 tahun, sangat cantik, dan punya selera fashion yang sangat bagus. Saya ingin menikah dengan seorang pria yang berpenghasilan minimal 500 juta rupiah per bulan.

Anda mungkin berpikir saya matre, tetapi persyaratan yang saya ajukan tersebut sebenarnya sangat wajar. Tahukah Anda jika penghasilan 1 miliar sebulan hanya dianggap sebagai kelas menengah di kota besar dunia? Saya hanya mengajukan syarat separuhnya sehingga saya kira cukup masuk akal.

Adakah diantara pembaca majalah ini yang punya penghasilan minimum 500 juta rupiah per bulan? Apa kalian mau menikah denganku? Yang ingin saya tanyakan ialah apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti Anda?

Pria terkaya yang pernah menyatakan cinta pada saya berpenghasilan 250 juta per bulan. Dan saya rasa penghasila segitu gak cukup untuk hidup mewah di kawasan elit Ibukota.

Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan di mana saya bisa bertemu pria lajang kaya? Pria umur berapa yang harus saya cari? Kenapa kebanyakan istri orang-orang kaya hanya berpenampilan ’standar’? Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan ‘tidak menarik’, tetapi mereka justru mendapatkan pria kaya.

Bagaimana cara Anda, para pria kaya, mengambil keputusan siapa yang kelak menjadi istri dan siapa yang hanya pantas menjadi pacar?

Tidak disangka, tulisan yang berisi banyak tantangan tersebut ditanggapi oleh banyak pria kaya dengan serius. Di bawah ini adalah balasan dari seorang pria pengusaha kaya raya dan sekaligus pintar.

Saya sangat bersemangat saat membaca surat Anda. Saya rasa banyak gadis di luar sana yang punya pertanyaan sama dengan Anda. Ijinkan saya untuk menganalisa situasi yang Anda alami, tentunya dari sudut pandang seorang profesional. Penghasilan saya per tahun lebih dari 500 juta , sesuai dengan syaratmu, jadi saya tidak main-main dengan balasan saya ini.

Menurut saya, jika dipandang dari sisi bisnis, menikahi Anda adalah sebuah keputusan yang salah. Jawabannya mudah, Saya akan coba menjelaskannya.

Saya menarik kesimpulan bahwa Anda telah menempatkan “kecantikan” dan “uang” adalah dua hal yang sederajat, di mana Anda mencoba menukar kecantikan dengan uang. Pihak A menyediakan kecantikan dan Pihak B membayar untuk itu, hal yang masuk akal. Tetapi, ada masalah besar di sini, yaitu kelak kecantikan Anda akan hilang. Faktanya, penghasilan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tetapi Anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Dan sebagai seorang pebisnis saya tidak akan merelakan uang saya hilang tanpa alasan yang jelas.

Jika dipandang dari sudut ekonomi, saya adalah aset positif yang selalu meningkat dan Anda adalah aset negatif yang selalu menyusut atau liabilitas. Bahkan, saya bisa berkata bahwa penyusutan aset yang Anda miliki bukan hanya penyusutan normal, tetapi penyusutan eksponensial. Jika Anda menganggap kecantikan sebagai aset, tentunya nilai Anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang.

Setiap aset selalu memiliki nilai tukar. Kecantikan Anda juga memiliki nilai tukar. Berdasarkan aturan yang kita gunakan di Wall Street, jika nilai tukar sebuah aset selalu turun maka aset tersebut harus segera dilepaskan. Menyimpan aset menurun dalam jangka waktu lama adalah ide yang sangat buruk. Maaf jika terdengar kasar, tetapi semua pria kaya tahu bahwa setiap aset dengan nilai depresiasi besar harus segera dijual atau setidaknya “disewakan”.

Anda seharusnya tahu bahwa pria dengan penghasilan lebih dari 500 juta per bulan pasti bukanlah pria bodoh. Kami mungkin mau berkencan dengan Anda, tetapi tidak untuk menikahi Anda. Saya menyarankan agar Anda melupakan saja ide untuk mencari cara menikahi pria kaya. Lebih baik Anda menjadikan diri Anda orang kaya dengan pendapatan lebih dari 500 juta per bulan. Hal ini lebih bagus daripada mencari pria kaya bodoh yang mau menikahi Anda.

Mudah2an balasan ini dapat membantu. Jika Anda tertarik dengan servis “sewa pinjam”, silahkan hubungi saya.

-tamat-

RENUNGAN

Pertama; terkadang dalam hidup kita begitu mengharapkan apa yang kita “pikir” secara materi pantas kita dapatkan atas kualitas sepadan yang bisa kita tukar.

Hal ini tidak sepenuhnya keliru. Hanya saja ketika kita menganggap bahwa kita “lebih pantas” daripada orang lain, hal tersebutlah yang kurang tepat.

Kedua, jadikanlah anak gadis kita wanita yg memiliki asset atau value yang justru akan meningkat seiring usianya. Sesuatu yang lebih abadi bisa mengikat pria. Apalagi selain apa yang bisa membimbing hati dan jiwa ke arah kebaikan, meredam tamak dan keserakahan. Bukan sekedar berkualitas fisik. Karena seiring waktu kecantikan tubuh akan memudar, jika hanya itu saja pengikat pernikahan bisa dipastikan" pindah ke lain body" jadi hal wajar. Ibu ibu pasti mengerti maksud saya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post