dina hervita

Saya guru di Jakarta Selatan. Ingin berpartisipasi di gerakan literasi. Jargon gemar membaca hanya akan menjadi tulisan tanpa makna jika guru tidak berperan akt...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Profesional dan Tol Langit di Lintasan VC 36 Asia Tenggara

Guru Profesional dan Tol Langit di Lintasan VC 36 Asia Tenggara

Nama dan logo SEAMEO pertama kali saya lihat di sebuah spanduk pada Seminar PGRI dengan narasumber PUSPITEK di Gedung baru PGRI Tanah Abang Jakarta Semakin curious setelah rekan seangkatan di Sagu Sabu Jakarta memberikan sebuah link Virtual Coordinator yang diprakarsai SEAMOE-SEAMOLEC bekerjasama dengan Kementrian Depdikbud dan IGI. Saya pun dengan penuh kesadaran mendaftar sebagi peserta VC batch 3 saat itu. Melalui penjelajahan literasi digital, saya tahu bahwa SEAMEO HUB yaitu jejaring sekolah se Asia Tenggara, serta SEA Creative Camp kontestasi antar sekolah yang melibatkan guru dan siswa di sekolah untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Siswa cakap Augmented Reality, Virtual Reality, Aplied Robotic, Internet of Things dan lain sebagainya. Kegiatan SEAMEO, sejak 2010, bersama Qitep in Mathematics, kegiatan Seameo Seamolec Digital Class Batch 1-3, sumber daya yang dimiliki bisa dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya untuk memajukan pendidikan, seperti platform video conference WEBEX yang sebenarnya berbayar puluhan juta tapi bisa kita manfaatkan untuk belajar gratis se Indonesia. Kegiatan tersebut memberi pencerahan kepada kita, guru-guru Indonesia. Mengkonsep Virtual Coordination Training diaplikasikan di Indonesia. Puluhan ribu guru, dosen, praktisi pendidikan sudah mengikuti kegiatan ini hanya dalam rentang waktu 4 bulan, 3 batch. Semua cakap memberi materi secara online, membuat flyer digital, memanfaatkan internet untuk pembelajaran secara video conference SEAMEO ibarat tol langit dimana koordinator dan instruktur merupakan tukang las tol langit, lalu guru-guru Indonesia berlalu lintas pengetahuan di tol tersebut. Hari pertama mulai penjajakan vicon dengan menyimak setiap chat di grup. mempelajari teknis dan tata cara untuk bisa masuk market. Mulai menginstall aplikasi WEBEX di playstore, mencoba membukanya dan mengikuti conference atau kegiatan dalam aplikasi webex tersebut. Saya melihat seorang peserta mempresentasikan sebuah materi dan berlaku sebagai narasumber, kita meyebutnya sebagai presenter. Ada yang bertugas sebagai moderator, host dan instruktur yang piket dan peserta. Dalam webex, kita tidak bisa sembarang masuk karena harus sign up dan sign in dengan mengetikkan meeting room number dan passwordnya. Untuk lebih nyaman, kita memerlukan earphone agar dapat menyimak penjelasan materi, bertanya jawab, dan berdiskusi dengan jernih. Tibalah saatnya saya mencoba melintasi tol langit tersebut. Melalui grup Virtual Coordination (VC) 36 Batch 3 DKI 2 di Whatsapp, saya melihat ada ratusan peserta menjadi anggotanya. Beberapa left tapi sebagian besar stay. Di pertengahan conference dibagikan daftar nama berbentuk link zoho.com, kita harus masukkan beberapa data yang diminta seperti nama, asal sekolah, nomor handphone, email dan tanda tangan. Sebuah presensi gaya baru yang menarik dan baru bagi saya. Rasanya adrenalin saya mulai bekerja. Tapi masih takut dan ragu, apakah saya bisa? Lebih minder lagi setelah melihat gelar dibelakang nama peserta lainnya yang banyak MPd. Waah, siapa saya? Guru sd yang gaptek belajar hal baru dalam vicon seperti kesasar di planet lain. Beberapa hari berinteraksi dalam grup, seorang instruktur, Bu Oki japri saya dan menjelaskan bahwa peserta wajib menuntaskan tugas vicon sebagai presenter, moderator dan host masing-masing sebanyak dua kali berikut menyiapkan absensi melalui zoho.com, membuat flyer di visco.com jika ingin mendapatkan sertifikatnya. Kegiatan ini berbatas waktu. Jadi kita tidak bisa berlama-lama untuk banyak berpikir. Lanjut atau left. Dan saya memutuskan untuk lanjut. Tentu saja saya tidak akan melewatkan kesempatan langka mencoba lintasan tol langit yang sedang viral. Karena penasaran dan bujukan maut para instruktur dan rekan-rekan, saya putuskan menceburkan diri di tol langit perlintasan VC 36. Kecemasan melanda dalam proses persiapan tugas sebagai presenter untuk pertama kalinya. Terpikir, materi apa yang bisa dipersembahkan dan harus cukup dikuasai sehingga sedikitnya dapat menambah pengetahuan audience. Materi Kelas menulis buku, Membangun personal Branding melalui Medsos dan Menciptakan pasive income melalui Medsos dan Blog saya pilih untuk debut presenter secara berurutan. Menikmati setiap proses persiapannya, mulai dari pembuatan ppt, daftar hadir Zoho.com, flyer di visco.com, memastikan webex terinstall di laptop dan dapat masuk ke room, memeriksa headset, cek sound dalam room, memastikan share ppt materi terbuka di room dan yang terpenting meyakinkan data internet aman terkendali. Sekali dua melakukan latihan di room agar familiar dengan tools yang akan digunakan. Dan jika menemukan kendala pasti akan saya tanyakan langsung pada instruktur. Ahh...senangnya, mereka semua ramah dan siap membantu saya. Sayapun dengan mantap menulis nama di jadwal dalam narasi yang sudah tersedia. Tidak lupa mengucapkan Bissmillah, saya mantapkan masuk di sesi 8. Namun ada yang terlupakan yaitu team recording. Namun karena terlanjur excited, saya mengabaikannya. Ini menjadi fatal setelahnya.Memutuskan untuk pulang cepat hari itu, mengcanceled semua jadwal mentoring sore itu, merescedule janji meeting dengan ghostwriter proyek buku saya. Mengusahakan semua clear dan berjalan baik. Tetapi, kenyataan bicara lain. Signal di rumah sangat lemah sehingga webex tidak mau open. Keringat dingin mulai menetes satu satu dan berhasil menambah kegugupan dan nervous. Instruktur menenangkan dan mengatakan bahwa bisa menggunakan media lain untuk menshare materi, salah satunya dengan gawai. Dalam kecemasan karena signal itu, terpikir menghubungi tetangga yang terhubung wifi cukup kencang. Meghubungi di satu jam terakhir persiapan dan bersyukur pemilik wifi mengizinkan saya untuk beraktivitas vicon disana. Namun, kendala belum juga berakhir. Laptop ternyata tidak cukup mensupport webex bekerja baik. Akhirnya saya memberanikan diri untuk meminjam laptop ram 8 tetangga saya itu dengan sangat memohon. Thanks God, tetangga itupun dengan senang hati berkenan meminjamkannya. Bersama host dan moderator, presentasipun berjalan lancar. AlhamdulillahMulai percaya diri, di hari berikutnya memberanikan diri mendaftarkan nama saya untuk tugas host dan moderator. saya mulai bermain strategi. Saya menghubungi beberapa peserta untuk bisa berkolaborasi menyelesaikan tugas bersama. Kami bergantian dan saling membantu mensupport satu sama lain hingga seluruh tugas dapat diselesaikan dengan baik.Menjadi kenangan indah mengikuti VC 36 DKi 2 Batch 3. Menjalani tugas 2x Presenter, 2x Host, 2x moderator, recording, pembuatan flyer, absen zoho, membuat ppt dan upload ke youtube, membuat media belajar, mempelajari berbagai presentasi, cbt, syair, agama, teknologi komputer, router, dan lainnya. Ini luar biasa. Belajar virtual secara online menjadi cara belajar terbaru. Tanpa tatap muka ternyata kita bisa belajar bersama. Berkolaborasi, kooperatif, berdiskusi dan bekerjasama dalam team. Saling support dan patuh pada bimbingan instruktur tanpa melihat wajah mereka tapi tetap mengena. Terima kasih SEAMEO. Akhir kata, saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada pak Gatot Hari Priwirja sebagai tuan rumah SEAMEO-Seamolec Indonesia yang terpusat di Bangkok Thailand yang telah memberi kesempatan Kami, guru Indonesia untuk mencoba tol langit dalam perlintasan Virtual Coordination yang telah dinikmati ribuan guru se Asia Tenggara. Menggapai ilmu baru yang mendunia dan pengalaman yang luar biasa. Bersama para instruktur yang down to earth, tidak pernah lelah 24 jam melayani dengan sabar dalam membimbing penyelesaian tugas. Semoga bekal ini dapat ditindaklanjuti guru Indonesia untuk peningkatan kualitas pendidikan negara kita sehingga akan mampu menjawab tantangan revolusi industri 4.o untuk bekal generasi yang akan datang.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post