I'm an actor...

Hahhaha.. mereka tertawa dengan mata mengikuti kemanapun pergerakan sang aktor. Melihat ekspresi mahal anak-anak saat cerita dongeng dibacakan adalah pengalaman yang membuat ketagihan. Rindu mendongeng setelah sekian lama terbayar sudah.

Tertawa cekikikan riuh rendah. Sesekali melemparkan pertanyaan dan candaan lucu. Saat cerita sedih, ekspresi diwajah mereka ikut sedih. Berinteraksi lebih dekat dengan menciptakan seting seakan-akan berada pada alam dan situasi yang kita ciptakan. Perdengarkan intonasi yang pas dan sesuai dengan bahasa anak-anak. Membaur...menyatu...tercebur... dan larut dalam cerita.

Totalitas dalam menyampaikan cerita dongeng akan lebih permanen pesannya menempel di otak besar mereka. Usahakan mereka fokus terhadap pergerakan kita. Buatlah berwarna. membuat anak-anak tetap fokus dan mengikuti cerita kita tidaklah mudah. Mereka biasanya fokus hanya pada 5 menit pertama. Jika kita berhasil membuat mereka stay lebih lama artinya kita berhasil memberi pembelajaran konsentrasi selevel ice breaking dalam seminar-seminar terkenal...wuiih

Muka ndlongop dengan mulut sedikit menganga artinya simpul-simpul syaraf belajar mereka sedang bekerja. Merekam semua memori yang diceritakan. Hipnotis bekerja baik. Sebagai story teller harus mampu membawa suasana sesuai sikon yang terjadi.

Jika kita sudah mampu menguasai audience, ide-ide unik berselancar tak terbendung. Lupa segalanya. Lupa beban pribadi... merasa bebas seperti merpati... Merasa menjadi diri sendiri. Storry teller sejati adalah pembelajar sesungguhnya. Sang aktor 10 menit dalam tugas gerilyanya. ya...bergerilya dengan pesan-pesan moral yang disampaikan tersirat namun dahsyat untuk hasil 20 tahun mendatang.

Guru adalah sutradara, aktor dan maestro dalam pembelajarannya.

Totalitas dalam mengajar akan memberi orgasme pada jiwa

Keep telling story cikgu....