dina hervita

Saya guru di Jakarta Selatan. Ingin berpartisipasi di gerakan literasi. Jargon gemar membaca hanya akan menjadi tulisan tanpa makna jika guru tidak berperan akt...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menumbuhkan Karakter Inovator Sarjana Galau
Galau Tingkat Skripsi

Menumbuhkan Karakter Inovator Sarjana Galau

Salah satu skill yang digadang-gadang pemilik abad 21 adalah karakter inovatif.

Reka baru atau inovasi menurut wikipedia, dapat diartikan sebagai proses hasil pengembangan pemanfaatan mobilisasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses sistem baru, yang memberukan nilai secara signifikan.

Menurut KBBI, Inovatif bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru, bersifat pembaruan (kreasi baru).

Menurut Rommy Satrio Wahono, dalam seminar wisuda 1 di Universitas Terbuka Jakarta terdapat 5 karakter inovator untuk sarjana galau, yaitu:

1. Lakukan yang kita cintai

2. Tinggalkan jejak di alam semesta

3. Peras dan Latih Otak

4. Berpikirlah berbeda

5. Gunakan bahasa Manusia

Kelima karakter inovator tersebut dirasa pas khususnya untuk sarjana galau.

Apa itu sarjana galau?

Sarjana yang galau didefinisikan sebagai seorang sarjana yang terlanjur lulus padahal ga paham ilmunya. Sarjana yang asal lulus dan tidak tahu harus bekerja apa. Sarjana yang bekerja pada bidang yang bukan linear keilmuannya. Sarjana asal orangtua senang. Sarjana yang terpaksa karena desakan karir. Sarjana karena usia diambang pensiun dan harus sarjana. Dan lain sebagainya.

Menurut survei, negara kita sangat senang belajar. Mengapa demikian? Karena sks sarjana S1 di Indonesia ada antara 112-144 sks. Sementara di Jepang hanya 88 sks dan Amerika hanya 78 sks. Luar biasa bukan negara kita. Di jepang beban 88 sks dengan 30% riset mandiri mampu mencetak sarjana-sarjana unggul di bidangnya. Sedangkan di negeri kita 144 sks dengan 10% riset, itupun ada hanya pada tugas akhirnya saja, sisanya adalah tutorial klasik dan teoritis. Wal hasil, bisa kita perkirakan. Sarjana kita yang fresh graduate rata-rata nol pengalaman praktek lapangan dan gagap link kerja. Sehingga lowker yang tersedia dan sesuai disiplin keilmuan mereka kebanyakan tidak lolos seleksi skill. Sehingga mereka akan menerima lowker yang dibawah standarnya. Jadi, yang penting cepat dapat kerja dan menjadi batu loncatan menjadi alasan utama mereka.

Mahasiswa Indonesia, kerap kali terlena dengan almamater bagus dan kategori baik. Mereka menganggap itu akan menjadi jaminan hidup sukses setelah lulus nanti. Kerja enak, posisi tinggi dan gaji besar itulah impian mereka. Namun kenyataannya, dunia kerja yang mereka harapkan membutuhkan sarjana yang siap pakai dalam industri kerja. Teoritis yang selama ini mereka pelajari tidak mampu berbicara banyak dalam berkompetisi di industri kerja. Dan pada akhirnya mereka dengan terpaksa menerima pekerjaan yang tidak sesuai minat, dan linearitasnya. Contohnya, sarjana ekonomi bekerja sebagai cs di sebuah perusahaan telekomunikasi, sarjana perminyakan bekerja sebagai pegawai bank, sarjana kimia bekerja sebagai purchase di pabrik mobil, sarjana hukum bekerja sebagai guru, dan lain sebagainya. Miris bukan?

Seiring dengan semakin canggihnya literasi digital dan ledakan perkembangan teknologi berpengaruh besar pada perubahan paradigma kerja di abad 21 ini. Pekerjaan yang tersedia menjadi semakin luas dan nomaden. Siapa yang mampi menguasai teknologi digital, komunikasi dan derivatnya pasti menjadi manusia unggul dibanding lainnya.

Sarjana di Indonesia sudah memiliki basic keilmuan yang cukup mumpuni. Ditambah lagi kewajiban untuk memiliki skill abad 21 yaitu karakter, kompetensi dan literasi sedikit banyak mampu merubah arah pemikiran mereka. Satu hal yang harus harus ditingkatkan adalah karakter inovator untuk mencetak generasi yang mandiri dalam menciptakan pekerjaan baru dan masuk industri kerja dunia.

Bagaimana membangkitkan karakter inovator?

Kita akan kupas di artikel berikutnya.

kunjungi: https://bit.ly/2Yu5kyY

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah ini sih aku. Aku sarjana hukum jadi guru, berarti aku sarjana galau yah. Sukses selalu dan barakallah fiik

27 Mar
Balas

Hehe..opo to bu..

27 Mar



search

New Post