dina hervita

Saya guru di Jakarta Selatan. Ingin berpartisipasi di gerakan literasi. Jargon gemar membaca hanya akan menjadi tulisan tanpa makna jika guru tidak berperan akt...

Selengkapnya
Navigasi Web

Warnaku Pelangi

Dengan segala warna yang ada di bumi ini, dan segala keindahan yang ada, warna dayaku hari ini bagaikan pelangi di alam dunia.

Berwarna warni bagaikan perasaanku hari ini, penuh warna-warna ceria. Penuh kegembiraan dan semangat yang menggelora. Tanpa ada satupun di dunia ini didunia ini yang bisa membuatku sedih hari ini.

Selama ini, selama bertahun-tahun dayaku hilang entah kemana. Tertutup oleh kabut gelap dan tersembunyi di balik batu kedunguan berwarna “malu”.

Inilah yang membuatku dulu tak menyadari bahwa ada ”sesuatu” dalam diriku. Seuatu yang disebut Daya.

Daya yang menunggu saat tepat untuk keluar dan membuatku menjadi seorang yang lain.

Daya yang ada dalam diriku selama ini hanya kugunakan untuk membuat dan menyelesaikan hal-hal kecil yang paling dapat aku buat dan aku selesaikan.

Ya sesuatu yang tidak banyak tantangan dan tingkat kesulitan yang rendah. Sehingga bila dayaku gagal menyelesaikan tugas mulianya, maka hal tersebut tak akan begitu mengganggu banyak bagi hidupku. Sungguh seorang yang penakut.

Dari hatikulah dayaku berasal. Allah dengan segala rahmatNya lah yang telah membuat hatiku menyalakan api dayaku. Sehingga berkobar dan membakar seluruh kekuatan dalam diriku.

Seharusnya dan semestinya, daya yang ada dalam diriku dari dulu telah aku pergunakan dlam setiap langkah hidupku. Membuat diriku terus berdaya baik dan menghasilkan hasil yang baik pula.

Setelah aku membaca buku the power. Ada suatu yang aku pahami.

Daya adalah kekuatan, semangat dan semua kekuatan positif yang menyertainya. Kekuatan positif yang harus selalu ada dan selalu diperbaharui agar tetap ada dalam diriku. Agar diriku selalu menjadi sesuatu yang lebih baik.

Siapapun yang bertanya berapa harga daya ku. Tak akan kujawab, meskipun oleh seorang presiden pun. Karena daya adalah milikku pribadi, milikku seorang. Tak ada seorangpun yang boleh membeli nya bahkan menyentuhnya.

Wahai dayaku. Maafkan aku, walau mungkin ini terlihat sangat lebay dan njelehi, tapi aku aku akan tetap mengucapkan kata maafku padamu.

Maaf. Karena aku yang dulu adalah orang yang selalu menyepelekan dirimu, mengganggapmu tak ada dan tak berarti.

Namun kini setelah kesadaranku datang, walaupun telah terlambat dan tak tahu siapa yang mengajak kesadaranku datang. Tapi disinilah aku sekarang, sesorang yang meminta maaf atas segala kesalahanku padamu, Daya.

#baperlagi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bikin baper. Dayu-mendayu, aku tak mampu.

06 Feb
Balas



search

New Post