#TantanganGurusiana ( Hari ke-1 ) Pentigraf

Di 3 hari terakhir Ramadhan, beberapa tahun yang lalu. Corona belum menguasai dunia, suasana ramai menjelang lebaran menghadirkan semangat yang berbeda setiap tahunnya. Kala itu anak laki - lakiku, Azi, baru berusia 4 tahun. Euphoria menjelang lebaran yang dia tahu hanyalah baju baru, kumpul keluarga, makanan enak dan duit duaribuan.

Malam itu, aku dan adik - adikku berkumpul di rumah orangtua kami yang hanya tinggal seorang. Masing - masing membawa serta keluarga dan barang belanjaan. Para pria duduk - duduk sambil minum kopi setelah menyelesaikan shalat tarawih. Para wanita menunjukan hasil belanjaannya untuk anak - anak pakai di hari lebaran nanti, anak - anak sibuk bermain berlari - lari keluar masuk rumah, termasuk Azi.

" Bagus - bagus baju anak perempuan ya Ya?" tanyaku pada adik iparku. " Iya kak, sampai bingung milih modelnya kak." jawabnya tersenyum sambil melipat baju- baju anak yang tadi ditunjukkannya kepada kami. " Si Nurul kayak mana bajunya kak?" tanya adik perempuanku. Aku membuka plastik belanjaanku, bermaksud hendak menunjukkan belanjaanku. " Beli baju monyet aja de." kataku sambil mengeluarkan baju yang aku beli. " Bagus koq kak." kata adik dan iparku bebarengan begitu melihat baju monyet yang aku maksud. " Lagi musim pula anak - anak pakai baju monyet mah kak." sambung iparku. Tiba - tiba anakku Azi datang mendekat, menempelkan tubuhnya padaku sambil memandangi baju - baju yang aku tunjukkan tadi, lalu... " Jadi, monyetnya pake baju apa sekarang? Bajunya udahmama beli untuk kakak." tanyanya lalu pergi berlalu tanpa menunggu jawaban. Meninggalkan kami yang saling pandang kebingungan  dan tertawa.

Padang, 04 Juni 2020