Dina Ligar Wirana

Nama saya Dina Ligar Wirana. Saya lahir di kota Medan, 28 Januari 1982. Saya anak sulung dari empat bersaudara. Meski lahir di Medan, saya tidak mewarisi marga ...

Selengkapnya
Navigasi Web
BUKAN UNTUK DIULANG

BUKAN UNTUK DIULANG

TantanganGurusiana ( Hari ke-5 )

Aku sedang bersiap - siap hendak pergi ke tukang urut, ketika mama mengetuk pintu kamarku. Mama masuk ke kamar dengan wajah panik. " Ada apa ma? Mama sakit?" tanyaku panik sambil menghampiri beliau. Beliau menggelengkan kepala, " mama Ryan masuk rumah sakit." katanya, aku terkejut mendengarnya. " Rumah sakit mana?" tanyaku pada mama, " Semen Padang Hospital." aku kembali ke mejaku dan mengambil tas yang sudah ku siapkan dari tadi. " Mama ikut." pinta beliau, aku menatap wajah mama, daripada beliau menunggu dengan panik dirumah sendiri, aku langsung memutuskan " ya udah, mamak siap - siap." beliau cepat pergi meninggalkan kamarku dan masuk ke kamarnya. Hanya beberapa menit saja menunggu, beliau sudah keluar dari kamar. " yok." aku berdiri dan berjalan keluar rumah, mama mengunci pintu rumah, sementara aku menyalakan mesin motorku. Lalu kami pergi menuju rumah sakit yang di sebutkan mama tadi.

Begitu sampai di rumah sakit, aku dan mama cepat masuk ke dalam rumah sakit setelah memarkirkan motorku. Dengan informasi dari adiknya Ryan melalui pesan WA mama, kami dapat menemukan kamar rawat mama Ryan dengan mudah. Ada beberapa orang sedang duduk di kursi tunggu di depan kamar tersebut, Ryan, Randi adiknya dan... Aku mengernyitkan kening, memastikan kalau yang aku lihat tidak salah. Rama, laki - laki yang menabrakku beberapa hari yang lalu di kantor dinas, ikut bergabung duduk bersama mereka. Mereka serentak berdiri melihat kedatangan kami, " bagaimana mama Ndi?" tanyaku pada Randi, " udah sadar kak, tadi tiba - tiba pingsan. Sekarang lagi sama Rezi di dalam. Kakak, mama masuk aja." aku mengangguk dan berjalan masuk ke dalam kamar. Mengabaikan tatapan Rama yang mungkin juga lagi bingung dengan kehadiranku, sama bingung nya dengan aku. Mama dan Rezi melihat cepat ke arah pintu begitu kami masuk ke dalam kamar. Beliau tersenyum melihat kehadiran kami. Wajah beliau sangat lesu, meski sudah dipasang senyum pun, masih tampak beliau sedang menahan sakit. Aku dan mama mendekati tempat beliau sedang berbaring. Aku mengambil tangannya dan mencium tangan tersebut, " Na." katanya lemah. Kemudian di melihat ke arah mama, wajahnya berubah sedih, mama sedikit membungkuk mendekati beliau, lalu mereka saling berpelukan dan menangis.

" Tega kamu yan." bentakku pada laki - laki yang sedang berdiri di depanku, dia hanya menunduk, tak mau membalas tatapanku. " udah dua orangtua yang kau sakiti, sekarang mau kamu tambah lagi?" tanyaku setengah membentak. Aku mengajaknya keluar dengan paksa dari rumah sakit, setelah mengetahui apa yang terjadi sebelum mama pingsan. Rama kaget melihat aku menarik tangan Ryan dengan kasar untuk menjauh dari kamar mama. " Apalagi yang kamu mau? Kenapa kamu setengah ini?" tanyaku lagi. Aku memukul lengan kanannya berulang kali, menumpahkan kekesalanku. Dia hanya diam tak bergeming, pasrah saja dengan apa yang aku lakukan. Air mataku mengalir, suaraku sudah mulai goyang, tak kuasa menahan marah.

#Rama

Aku melihat perempuan itu sedang berbicara serius dengan adik tiriku. Entah mengapa, aku tidak suka melihat mereka bicara sangat dekat seperti sekarang. Perempuan itu menangis, sementara Ryan hanya menunduk. Ada apa antara mereka, aku menebak - nebak sendiri di dalam hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

20 May
Balas

Terimakasih ibuk...

21 May

Keren ..penasaran lanjutan ceritanya

25 May
Balas



search

New Post