Dina Prastini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGALAMAN HIDUP YANG TIDAK PERNAH TERLUPAKAN

PENGALAMAN HIDUP YANG TIDAK PERNAH TERLUPAKAN

Saya tak akan pernah bisa melupakan kejadian yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu. Sekitar tahun 2003 dan sekitar tahun 2009. Pertama saya akan bercerita pengalaman saya di tahun 2003, waktu suami saya mengajak saya pergi ke Jepang, karena urusan pendidikan. Di tahun itu saya tinggal di kota kecil di Mukaishima, di dekat kota yang tak asing bagi sebagian orang Indonesia, yaitu kota Hiroshima.

Waktu saya datang bersama suami saya, asisten Professor suami saya menjemputnya dari bandahara, dank karena sudah waktunya makan siang, beliau mengajak kami untuk makan bersama di sebuah restoran kecil. Wow kesempatan yang sungguh tak terlupakan, banyak menu makanan yang sebelumnya saya tidak tahu, apalagi ditunjang dengan bahasa yang sama sekali asing bagi saya. Segera saya pesan masakan yang namanya Udon.

Apa yang terjadi setelah masakan yang saya pesan sampai di meja saya, ternyata itu adalah makanan seperti mie rebus tapi ukurannya sangat besar seperti cacing, dengan segala rangkaiannya. Sungguh ternyata saya tidak menyukainya, pertama memakannya saya biasa biasa saja, tetapi untuk meneruskan memakannya sampai habis saya tak mampu, selain rasanya yang asing, porsinya juga ternyata sangat besar menurut ukuran orang Indonesia. Saya bingung sekali, gimana caranya menelan sesuatu yang tidak enak, sementara asisten Professor juga mengamatinya. Celakanya lagi beliau berbicara dengan suami saya dengan tersenyum, mungkin merasakan kegalauan saya dengan makanan yang sedang saya hadapi. Karena saya takut mengecewakan beliau, saya berbicara dengan suami perlahan. Dengan perasaan malu tentunya, suami saya minta makanan saya yang belum habis tadi dibungkus saja. Sensei tadi dengan tersenyum senyum berusaha mengerti apa yang saya rasakan, kemudian beliau datang ke pemilik restoran dengan bahasa Jepang, dari bahasa tubuh dan pancaran air muka mereka saya tahu sedang membicarakan kami, ternyata dalam perjalanan menuju penginapan, beliau berkata tidak pernah terjadi budaya membungkus makanan jikalau tidak dihabiskan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post