Kuberanikan diri menyapa jiwa Lama sudah raga tak bertegur sapa Kutanya bumi tentang rindu yang sepi Tapi hanya riuh angin yang kutemui Aku mencoba mengurai rasa Di tengah riuh suka cita Menulis ceritamu hanya ilusi semata Berkata pada sukma bahwa kau tak pernah ada Rinduku bertabur lara Yang tercipta lewat aksara dusta Entah kapan berakhir dengan tawa Yang aku tahu hanya ada canda yang berbalut dusta Tawa yang terbungkus sempurna Sesungguhnya hanya air mata yang berubah warna Tak sedikitpun ku sesali yang terjadi Karna semua atas kuasa Ilahi Bukan cinta yang menyiksa Tapi rindu yang tak bisa ku abaikan begitu saja