dirman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Salah Ta'aruf

Salah Ta'aruf

Hari minggu kusempatkan jalan-jalan bersama keluarga ketempat wisata, sejuk rindang nyaman begitulah perasaanku ketika sampai ditempat wisata. Suasana belum ramai sehingga terasa begitu lengang.

Sejam berlalu dan tempat wisata cukup ramai, kugeser tempat duduk mencari tempat yang lebih sepi. Oh sungguh indah tempat wisata ini, kualihkan pandangan pada lingkungan sekitar, sungguh hati ini menjerit takkala melihat tempat yang sepi ternyata tidaklah sepi. Para gadis bersama pasangannya atau temannya entahlah tapi yang pasti dari penampilan wajah mereka belumlah pantas mereka disebut sebagai suami istri ( bukan su’udhon nih ).

Mengenal lebih dekat itulah alasan yang keluar dari setiap muda-mudi yang bukan pasangan resmi (bahasa gaulnya pacaran ). Tetapi benarkah bahawa pacaran merupakan sarana mengenal lebih dekat ? secara pandangan umum jawabannya pasti benar, masa iya menikah kok belumsaling mengenal. Benarkah tujuan mereka saling mengenal? Pertanyaan ingin kenal apanya? Kepribadiannya, keluarganya, lingkungannya atau apanya ? taruh nih ya misal pacaran itu ingin mengenal kepribadiaan apakah caranya seperti itu mengajak jalan-jalan dengan segala aktivitanya yang perlu di sensor , ingat untuk mengenali kepribadian seseorang bukan dekat mengajaknya jalan-jalan, tapi galilah informasi justru bukan secara langsung, tetapi harus melalui sumber lain karena kalau dari sumber langsung akan banyak kepalsuan yang ditampilkan. Mengenal keluarganya, halooo , mengenal kelurganya kok mengajaknya ketempat wisata yang sepi, bagaimana ini ceritanya, pingin kenal keluarga mestinya datang silaturahmi temui bapak/ibunya, pakde/bulenya, tetangganya dll. Ingin mengenal ligkungannya, moso perginya ketempat wisata yang sepi, ingin mengenal lingkungannya tanya dong pak rt pak rw pak lurah boleh juga pak polisi, lah kalo ketempat sepi apanya yang mo dikenali, ujung-ujungnya yang dikenali adalah , maaf ya, paling sekujur tubuhnya, bahkan bukan hanya sekedar mengenali tetapi sampai saling mencicipi.

Bapak/ibu mari kita jaga anak-anak kita dari salah ta’aruf kita bekali anak-anak kita dengan pengetahuan agama, sehingga bisa memahami bagaimana mestinya bergaul dengan sesama jenis apalagi lawan jenis. Bagaimana caranya agar anak-anak kita terhindar dari salah ta’aruf caranya cukup mudah bapak/ibu kenapa kok mereka sampai terlibat pacaran. Pacaran kalo ga salah nih tujuan utamanya adalah mencari kasih sayang, perhatian, belajar tanggung jawab dll. Maka sebagai orang tua berilah kasih sayang dan perhatian pada anak sesibuk apapun kita, dengarkan keluh kesah mereka, dengarkan dan terima masukan mereka berkenaan dengan kemampuan mereka. Dan jangan lupa beri mereka tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah mereka, jangan setiap masalah mereka kita yang menyelesaikan, cukup kita arahkan, ketika mereka tidak sanggup barulah kita bertindak sebagai pahlawan.

Bapak/ibu mudah-mudahan anak-anak kita bisa menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehan, dan tidak mencari kasih sayang dan perhatian ditempat lain kecuali ketika telah tiba waktunya.

Dirman, peserta literasi buku surakarta

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amiin. Bijak sekali, Pak. Benar, pembekalan itu harus kita berikan secara maksimal.

30 Jul
Balas



search

New Post