Tantangan hari ke 138

Dalam suatu organisasi terjadi yang namanya sungkan terhadap pimpinan. Entah karena pimpinannya yang sangar, terkesan serem, atau tidak mau tau sama sekali dengan kondisi yang ada. Atau sudah merasa paling komplit ilmunya dan sudah merasa berpengalaman dan lain sebagainya. Hal demikian membuat pasukan menjadi rada ragu, bahkan yang merasa cuek, sikap tersebut akan terus dipertahankan.

Dalam konteks ini, pasukan hendaknya diberikan "panggung". Panggung digunakan dalam rangka memberikan stimulus supaya ada yang dipersembahkan untuk organisasi tersebut. Jangan sampai organisasi diisi banyak parasit yang lama-lama akan merobohkan organisasi tersebut.

Pemberian "panggung" kepada pasukan juga diiringi dengan ketegasan kepada pasukan supaya panggung yang diberikan tidak dikerjakan secara asal-asalan. Ibarat main layang-layang kadang diulur, kadang juga ditarik. Di setiap organisasi diyakini banyak tersimpan bakat-bakat potensial. Bakat-bakat tersebut harus mampu dimanfaatkan demi keberlangsungan suatu organisasi. Memang, tidak semua bisa seirama dengan kita selaku pimpinan. Ada like and dislike. Tetapi selaku pimpinan hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah.

Dengan memberi "panggung" utama kepada pasukan, akan tercipta kreatifitas seluruh pasukan. Pasukan tidak saja diminta untuk melaksanakan kewajiban mengajar, melainkan juga harus diberikan layaknya sebagai pemateri supaya dapat memberikan gagasan dan ide-ide hebatnya untuk dishare kepada minimal rekan-rekan sejawat. Dengan pemberian Panggung pasukan yang kita miliki akan mempunyai tingkat konfiden karena didukung secara total oleh pimpinannya.