Surat Untuk Adikku
Adikku, aku ingin bercerita.
Lihatlah ibu, tarian penderitaan & ketabahan terpancar dari sorot matanya yang layu.
Sementara ayah, dia mampu mengubah keringat menjadi senyum manis yang memabukan di kala senja.
Adikku, dari mereka aku merampas sebagian kebahagiaan kalian.
Tapi adikku, sebagian besar kebahagiaan kalian dari ayah dan ibu, dirampas oleh kemulukan dibalik kemulyaan mereka para pemimpin, kebengisan yang kejam dibalik kerendahan hati para penguasa, dan penghianatan dibalik janji setia politik.
Suatu saat kau akan mengerti. Aku rindu bersama kalian dirumah kita, yang seringkali aku menggodamu untuk mendengar suara merdu menggelitik hati.
Adikku... Sampaikan salamku untuk ayah dan ibu.
Pondok Ungu Permai, 24 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus puisinya, makna yang mendalam, salam literasi
Terimakasih banyak bu... :) Salam literasi
Wah keren puisinya
Terima kasih bund :)
Keren
Terima kasih :)