AIR MATA KEBERKAHAN
481
Diyah Eko A.K.
AIR MATA KEBERKAHAN
Air mata langit terus menetes tiada henti
Dedaunan pada ranting pepohonan bergelimang tetesannya sepanjang hari
Mentari tak diizinkan menampakkan batang hidungnya
Pagi seakan tak diizinkan datang
Senja pun tak nampak
Air mata langit berebut tempat
Di jalan-jalan berlubang
Di dedaunan
Namun aku tetap bahagia
Aku nikmati sedihnya langit
Rintiknya bagai senandung nan merdu
Rintiknya adalah kuasaNYA
Rintiknya adalah berkah dariNYA
Tegal, 27-12-2021
Senin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar