Diyah Eko Adi Kristianti, S.Pd.M.Pd

Diyah Eko Adi Kristianti, S.Pd. M.Pd. Guru SMAN 1 Kramat Kab.Tegal Jawa Tengah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA DALAM DIAM  (3)
Tagur 531

CINTA DALAM DIAM (3)

CINTA DALAM DIAM (3)

Di keheningan malam, terdengar nyanyian samar serangga maupun belalang. Kerlip bintang yang indah dan cantiknya rembulan malam itu tak mampu beri ketenangan pada pikiran Dodi yang terus berkecamuk. Dodi masih terus berfikir namun dia berusaha untuk tenang. Beban sebagai ketua OSIS dirasakannya sungguh berat. Beruntung suport dan dukungan dari teman-teman dan kakak- kakak kelasnya cukup mampu membesarkan hatinya. Meski jauh di lubuk hatinya yang paling dalam dia merasakan beban yang besar harus dipikulnya. Karena Dia harus selalu aktif dalam kegiatan di sekolah, harus selalu mengikut perkembangan keadaan sekolah, harus update pengetahuan umum untuk bekal dan bermacam-macam hal harus dikuasainya. Belum lagi harus berusaha mengenal dan dekat dengan semua warga sekolah, agar tak di cap sebagai anak yang sombong. Karena banyak teman yang berikan dukungan, hal-hal tersebut di atas harus segera dihapus. Jalani tugas dengan ikhlas, dengan senang hati, agar semua berjalan lancar.

"Bagaimana Dodi, aman semuanya kan?" Tanyaku. "Aman terkendali kak," jawab Dodi sambil tersenyum. Senyumnya serasa menusuk ke dalam jantungku, senyumnya bermain di pelataran hatiku dan senyum itu yang selama ini terpaku, menancap dan bersemayam di kepalaku. "Hei kak...kok malah nglamun si," kata Dodi. " Bagaimana ini selanjutnya, kakak udah kelas XII, mau hadapi ujian tentunya kita sudah jarang bersama lagi," lanjutnya. "Kalau aku mau minta petunjuk kakak nanti ganggu," kata Dodi. Kalimat yang diucapkan Dodi mengagetkan aku yang sejenak melayang. Serasa lebih bahagia lagi dengan ucapannya yang seolah khawatir aku tinggalkan.

"Nggaaaak.....meski kakak udah lulus nanti akan tetap komunikasi dengan kamu, kalau butuh kakak tinggal chat aja kakak selalu siap untuk ketua OSIS....heee....,"kataku. Aku nerocos seakan ingin beritahu Dodi kala aku ingin terus bersamanya.

Sebenarnya bukan hanya aku yang selalu diharapkan Dodi, tapi banyak pula temanku juga sering dimuntai pendapatnya. Hanya karena aku terlalu berharap, sehingga kebaikannya kutanggapi secara berlebihan. Satu sisi kekurangannya adalah ketika aku chat, lama balasnya. Kalau keperluanku selesai, maka chatku tak dibacanya. Sakitnya serasa ditusuk duri.

Kadang aku merasa dia perhatikan, tapi kadang juga dicuekin. Meski aku tahu dia tak bermaksud seperti itu.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

17 Feb
Balas

Meski aku tahu dia tak bermaksud seperti itu....memendam tanya dan cinta... keren

17 Feb
Balas



search

New Post