CINTA DALAM DIAM (7)
CINTA DALAM DIAM (7)
Serasa berdebar hati ini ketika melihat bayangannya. Meski demikian dengan melihat bayangannya saja sudah cukup menghiburku, semangat belajarku pun bangkit. Dan berharapa pada jam istirahat maupun pulang bisa bertemu dengannya. Itulah keseharianku, pelataran hati ini hanya bercerita tentangnya. Hanya dia yang bersemayam di kepalaku. Pagi siang malam hanya dia dalam jiwaku.
Jilatan ranting mentari tak kurasakan, menunggunya di depan pintu gerbang sekolah berharap bertemu dengannya. Tak sia-sia aku berjemur karena tak lama muncullah yang kutunggu. “Hai kak nggak bawa motor, nunggui siapa,” tanyanya. “Ya nungguin kamu lah,” jawabku sambil bergurau. “Masa si, emangnya nggak ada yang marah, kok nunggui aku,”katanya sedikit genit. “Ternyata bisa genit juga dia,” kata hatiku. “Apaan si siapa yang marah,” jawabku. “Siapa tahu ada yang marah, aku takut lho,”katanya nyerocos. “Ada si pasti yang marah,”jawabku. “Kalau begitu aku nggak maul ah mboncengin kakak,” katanya ketakutan sambil tertawa. “Orang tuaku yang marah, kalau kamu nakal sama aku,”kataku. “Ooooh kirain, nggak kok, aku nggak nakal cuma jahil,”katanya sambil nyengir. Percakapanku siang itu dengannya membuat hatiku berbunga. Berharap dia punya perasaan yang sama dengan perasaanku kepadanya.
Sejak saat itu aku dan dia jadi sering berangkat dan pulang bersama. “ Kenapa nggak dari dulu ya aku nggak usah bawa motor, bisa mbonceng dia,” kembali hatiku menggerutu. Aku tak menyangka kalau dia mau boncengin aku. Memang si rumahku dilewati kalau dia pulang. “Di kalau kamu samperin aku tiap hari, nggak keberatan?”tanyaku. “Nggak si kak, emang kenapa, kalau kakak mau bonceng tiap hari aku samperin deh,”katanya. “Ok deh samperin ya kalau tak keberatan trims ya,”kataku. Sejak saat itu aku selalu bersamanya berangkat maupun pulang. Hariku indah penuh warna . Meski jalani hubungan tanpa status, dan hanya teman.
Walau di lubuk hati ini inginkan lebih, apa daya aku hanyalah perempuan yang hanya bisa menunggu.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar