GELISAH (11)
507
Diyah Eko A.K.
GELISAH (11)
Kelahiran putra pertama Budi dan Risa
Melengkapi kebahagiaan mereka berdua dan keluarga besarnya. Kakak-kakak Risa semua datang berkunjung untuk melihat keponakan barunya
Mereka sebenarnya sangat sayang sama Risa namun karena keterbatasan keadaan ekonomi mereka tidak bisa setiap saat berkunjung. Hanya sesekali saja mereka mengunjungi Risa seperti sast ini.
Dengan kelahiran ptra pertamanya, Risa memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja. Dia ingin fokus dengan anaknya. Risa pun mengutarakan keinginannya kepada Budi suaminya
Mereka sebenarnya sangat sayang sama Risa namun karena keterbatasan keadaan ekonomi mereka tidak bisa setiap saat berkunjung. Hanya sesekali saja mereka mengunjungi Risa seperti sast ini.
Dengan kelahiran ptra pertamanya, Risa memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja. Dia ingin fokus dengan anaknya. Risa pun mengutarakan keinginannya kepada Budi suaminya
Dengan senang hati Budi menyetujui keinginan Risa. "Aku senang sekali dengan keputusanmu, dengan demikian kamu lebih fokus urus anak kita,"kata Budi. Risa pun berkata,"Iya mas, aku ingin sepenuhnya mengurusnya hingga aku bisa mengikuti tumbuh kembangnya secara langsung." "Syukurlah kalau begitu, bagaimanapun anak kita lebih membutuhkan perhatian kita,"kata Budi. "Iya mas, "lanjut Risa.
Kini anak pertama mereka yang diberi nama Putra tumbuh dengan sehat, menambah kebehagiaan Budi dan Risa. Bahagia terpancar pada keluarganya. Karir Budi pun semakin meroket. Meski risa tak bekerja lagi, semua masalah rumah tangga teratasi. Bahkan kelurga kecil Budi bisa membantu ekonomi keluarga besarnya.
Orang tua Risa maupun Budi mendapat jatah bulanan. Risa bahagia bisa membantu meski hanya bersumber dari penghasilan Budi. Bahkan Risa sering memberi saudara jauh mereka yang membutuhkan pertolongan.
Hal inilah yang kemudian menjadi permasalahan, kakak Budi selalu menganggap Risa berlebihan. Buang-buang uang Budi. Meski Budi sendiri tak keberatan dengan yang dilakukan Risa kalau itu untuk kebaikan.
"Kamu bagaimana si Risa, Budi capek-capek cari uang malah kamu bagi-bagi," kata Nina kakak Budi. Risa menjawab, "kasian kak, mereka memang hutuh dan kita mampu, toh nanti akan diganti Allah lebih banyak lagi Insyaa Allah."
"Iya tapi kalau terus-terusan begitu ya nanti habis," sambung Nina. Risa hanya tersenyum mendengar ocehan Nina, kakak iparnya.
Memang bener yang disampaikan Risa, Allah pasti akan ganti lebih dengan yang dikeluarkan di jalanNYA. Buktinya karir Budi makin berkibar. Kini Budi menjadi Manajer di tempat kerjanya.
Hingga Putra berusia 3 tahun, kebahagiaan makin bertambah dengan kehamilan Risa yang kedua. Budi serasa sudah tak sabar menanti kelahiran anak keduanya. Risa bahagia, terlebih di kehamilan keduanya, dan kandungannya sehat-sehat saja. Sampai melahirkan dengan lancar.
Kebahagiaan pun makin lengkap dengan kelahira anak keduanya kembali anak laki-laki. Dan tumbuh menjadi anak yang sehat. Kedua anaknya membawa keceriaan dalam keluarga Doni namanya. Di usia yang ke 3 Doni terlihat sebagai anak yang enerjik dan cerdas.
Kedua anak Budi dan Risa kini sudah sekolah. Putra sudah TK besar karena usianya baru 6 tahun. Sedang sekarang SD harus uaia 7 tahun. Dan Doni masih TK kecil.
Di tengah kebahagiaan keluarga Budi terdengar kabar bahwa perusahaan tempatnya bekerja mengalami penurunan hasil usahanya. Budi sebagai Manajer berusaha mencari penyebabnya.
Bersambung
Tegal, 23-1-2022
Minggu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar