KALBU MENDUNG
452
Diyah
KALBU MENDUNG
Ketika ranting-ranting menari gontai
Ketika burung-burung menyanyi sendu
Langit biru menghitam sayu
Seperti kalbu yang mendung
Meski rintik belum hadir
Namun air netra telah hadir
Tetes demi tetes mulai letih
Tanpa tahu hadirnya pelangi
Rangkaian kisah terhampar dalam ingatan
Helai-helai rangkaian kisah
Basahi kolam hati yang merana
Memendam rindu yang mendera
Meski gelap berharap melihat pelangi
Keyakinan diri akan ujian jadi cambuk
untuk kuatkan hati
Segera hadir cahaya dalam sunyi
Terangi jalan dalam keridhaan Ilahi
Tegal, 28 -11- 2021
Minggu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang menawan, saya follow bunda Diah. smg berkenan follow back. terima kasih.