MENINGKATKAN KUALITAS TULISAN DENGAN MENULIS SETIAP HARI

Berawal dari ajakan teman, yang Saya tanggapi ogah-ogahan. Tak terbayang saat itu kalau Saya harus menulis setiap hari tanpa henti selama 365 hari. Namun saya tertarik juga dengan pertimbangan siapa tahu bermanfaat.

Saya seorang guru bahasa Indonesia yang seharusnya tanpa diminta atai diajak, sudah menulis. Karena guru Bahasa Indonesia minimal sudah memiliki bekal pengetahuan tentang menulis. Namun kegiatan menulis secara intens baru saya lakukan setelah ada tantangan dari gurusiana media guru Indonesia. Melihat teman-teman penulis yang sedemikian banyaknya dan bisa di lihat di Facebook, saya jadi tertarik dan tertantang untuk mengikuti tantangan menulis setiap hari.

Terselip rasa bahwa Saya masih tidak percaya diri dengan hasil tulisan saya. Tapi dengan bekal tekad bahwa saya pasti bisa. Dan melihat banyak penulis, yang lain bisa kenapa tidak. Maka saya pun mengikuti tantangan menulis tiap hari tanpa jeda, di gurusiana mediaguru Indonesia. Awal tulisan saya terasa jelek sekali. Kata-kata yang digunakan saya nilai sendiri kurang indah. Meski kadang membaca tulisan teman juga hampir sama. Sehingga saya pun jadi lebih percaya diri.

Hari demi hari saya melaluinya meski kadang berat namun selesai juga menulis hari itu. Kadang begitu ringan, kadang juga seharian menulis tidak kunjung selesai Saya menulis dan menilai sendiri. Lama kelamaan jadi sering membaca juga. Banyak contoh tulisan baik artikel maupun puisi yang saya baca. Semua bacaan itu saya jadikan referensi untuk tulisan saya. Setiap hari saya menulis melalui HP. Saya buat group dengan anak saya, karena dia tidak berminat menulis, maka saya keluarkan dari group. Dan tinggal lah saya sendiri. Di situlah setiap hari saya menulis, jadi tidak menggunakan laptop. Dengan HP saya bisa menulis di mana saja. Bisa sambil di mobil saat tidak setir sendiri. Atau bisa juga sambil apa saja selama bisa pegang HP maka bisa menulis. Kadang pagi belum muncul ide, bisa setiap saat ketika muncul ide langsung bisa menulis di HP Tidak harus buka laptop dulu. Kadang muncul ide pagi- pagi langsung ketik. Walau kadang terganggu dengan pekerjaan lain. Dan dilanjutkan setelah selesaikan pekerjaan lain. Kadang juga dari pagi sampai siang tidak muncul ide, bahkan sampai malam belum juga muncul hingga hampir sampai batas waktu. Namun alhamdulilah semua bisa dilalui.

Meskipun juga Saya sempat pernah jatuh 2 kali. Di hari ke- 105 terjatuh, tidak menulis karena kecapean ngantuk hingga tertidur dan tengah malam baru terbangun sudah jam 11.59 lewat. Saya tak menyerah, meski seketika lunglai bagai jatuh dari ketinggian. Rasanya ingin berhenti menulis, serasa berat sekali tapi pagi harinya tak mau ketinggalan lagi untuk menulis. Dan menulislah Saya dari hari pertama lagi. Sama seperti hari-hari lalu, di tengah kesibukan yang terus hadir, seolah berpacu dengan waktu terus menulis. Hingga di hari ke- 42 kembali kembali Saya terjatuh. terjatuh untuk kedua kalinya. Ingin berhenti menulis, ingin jalani hidup seperti biasa agar tak merasa dikejar lagi. Dan berbagai keinginan mendesak untuk berhenti menulis. Setelah jatuh dua kali serasa berat untuk memulainya. Kekhawatiran- kekhawatiran muncul. Takut jatuh lagi karena banyak sekali kesibukan lain di pekerjaan Saya sebagai guru.

Sebagai Guru dan masa pandemi selain mengajar secara daring banyak giat pelatihan untuk mengajar dasring secara lebih baik agar mampu menarik minat belajar anak- anak dengan maksimal. Selam pandemi guru dituntut memberikan pembelajaran dengan baik dan mampu diterima anak-anak dengan baik pula.

Banyak sekali tawaran mengikuti diklat- diklat maupun webinar-webinar yang tentunya sangat menita waktu juga. Hal-hal tersebut yang kemudian menjadi pertimbangan saya untuk tidak menulis lagi. Akan tetapi juga keinginan untuk kembali menulis sangat kuat. Karena memang banyak sekali keuntungan- keuntungan dari menulis. Selain seperti yang sudah disebutkan di atas. Dengan hasil menulis juga bisa memberi nilai tersendiri dalam pengajuan DUPAK. Ada nilai plus yang mampu meningkatkan nilai angka kredit. Dengan diterbitkannya buku dan berISBN bila Antologi Puisi lebih dari 20 karya maka bisa mendapatkan nilai lebih dari 2.

Maka perasaan untuk menulis lagi pun begitu mendesak. Seolah ada bisikan, "lihat tulisanmu makin hari makin bagus, lihatlah dengan menulis perbendaharaan kata indah bertambah seperti saat menulis puisi." Dengan menulis juga Saya lebih percaya diri untuk menerbitkan tulisan Saya. Dan meski hanya dengan penilaian sendiri dengan membandingkan tulisan- tulisan di internet. Tulisan Saya terasa telah menjadi lebih baik dibandingkan ketika awal menulis.

Dengan demikian syukur alhamdulilah dengan mengikuti tantangan menulis setiap hari di Gurusiana Media Guru Indonesia mampu meningkatkan kualitas tulisan dan kualitas diri. Dan karena menulis setiap hari tanpa jeda, secara otomatis juga banyak membaca. Selain mengerjakan tugas pokok, dengan menulis mampu menghasilkan karya berbentuk tulisan. Dan juga bertambah wawasan karena seringnya membaca untuk referensi. Dan juga karena tulisan kita dibagikan di Facebook dan bisa dibagi pada berbagai aplikasi lain, maka sedikit banyak tulisan kita juga di baca orang lain. Dan meskipun karya Saya dalam bentuk buku belum sebanyak teman- teman di Gurusiana, tapi minimal karena dibukukan maka bisa digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik tempat saya mengajar. Bisa juga buku dipromosikan untuk dijual. Semoga karya tulisan Saya bisa bermanfaat.

BIODATA PENULIS

Diyah Eko Adi Kristianti, dikenal dengan nama Diyah. Lahir tanggal 5 April 1970 di Kabupaten Tegal, dari pasangan H. M.Khamim(alm) dan Hj. Darojatin. Tinggal di Desa Bongkok RT 05 RW 04 Kec. Kramat Kab. Tegal. Memiliki dua putri yang telah dewasa, dengan suami AKP H. Aziz Sugiarto. Mengenyam pendidikan terakhir di Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang. Bekerja sebagai guru di SMA N 1 Kramat Kabupaten Tegal, Dalam hidupnya memiliki motto

“Sebaik-baik Manusia adalah yang paling Bermanfaat Bagi Orang Lain” Sejak tahun 2019 aktif menulis di blog Gurusiana. Id. Buku tunggal pertamanya terbit antologi puisi bulan Oktober 2019 dengan judul “Ayahku Pahlawanku”, November 2019 terbit buku kuliner yang merupakan karya tunggal keduanya berjudul “Kupat Bongkok Kuliner Alami Ramah Lingkungan Dan Aneka Makanan Khas Tegal”. Karya tunggal ketiga buku antologi puisi berjudul “Berkelana dalam Cinta” Bergabung juga dalam buku karya bersama teman Gurusianer berjudul “Bias Kalbu di Tengah Corona” dan “Cinta Berbaur Rindu”. Kemudian di ujung tahun 2020 bersama MGMP SMK Bahasa Indonesia Kab. Cilacap antologi puisi berjudul “Meramu Karsa” dan antologi cerpen “Menjalin Asa”. Terakhir awal 2021 terbit karya tunggal Antologi Puisi dengan judul “Pandemi Rindu Memasung.” Serta Antologi Puisi terbaru berjudul “ Ukiran Rindu Senandung Cinta”

Bercita- cita ikut berkontribusi mencetak generasi muda Indonesia menjadi generasi yang kuat dan hebat, melalui dunia pendidikan. Untuk mewujudkan cita- citanya, sejak tahun 2009 mendirikan Yayasan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di desanya. Yang berkembang dan cukup bergengsi di daerahnya, hingga sekarang.

Dan berharap pembelajaran di manapun akan menarik minat membaca, terutama siswa untuk belajar lebih baik dan berhasil sesuai keinginan.

Kontak yang bisa dihubungi dari Diyah dengan no HP 081542331881, dan Email [email protected]