PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD)
364
Diyah Eko A.K.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD)
Di kalangan mamah parenting lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD), rata-rata mereka khawatir takut anaknya tidak bisa membaca ketika masuk sekolah dasar. Sehingga ketika anak-anaknya hanya bermain di lembaga PAUD, mereka pun protes kepada bunda-bunda untuk memberikan PR kepada anak-anaknya. Bahkan tidak sedikit mamah-mamah memasukkan les anaknya sejak dini.
Sebenarnya pemberian les atau PR justru tidak akan membuat kesenangan tapi malah akan memberikan tekanan. Anak harusnya diberikan sesuatu sesuai perkembangannya. Banyak anak bermasalah karena pola asuh yang tak sesuai yang diberikan oleh orang tuanya sendiri.
Prof. Marjorry Ebbeck (1991) seorang pakar anak usia dini dari australia menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah pelayanan pada anak mulai dari lahir sampai usia delapan tahun. .
Teori lama mengatakan bahwa yang disebut anak usia dini adalah anak usia dewasa mini masih polos dan belum bisa apa-apa atau dengan kata lain belum mampu berfikir (hartati, 2007: 10).
Teori semacam ini berdampak pada pola perlakuan yang diberikan pada anak. Di antaranya anak sering diperlakukan sebagai layaknya orang dewasa atau diperlakukan sebagai orang dewasa kecil. Seperti contoh waktu kita kecil dipakaikan baju kebaya pakai konde, berpakaian layaknya orang dewasa dan sebagainya.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan banyak dilakukan studi tentang anak maka semakin diketahui bahwa anak sangat berbeda dengan orang dewasa.
Dari uraian di atas bahwa kekeliruan pola asuh anak akan berakibat fatal untuk anak itu sendiri. Bahkan pernah terjadi seorang anak kecil laki- laki didandani layaknya perempun, hingga saat besar anak tersebut malah jadi banci.
Oleh karena itu kita harus menperlakukan anak usia dini dengan tepat. Karena anak usia dini memiliki karakteristik atau kekhasan tersendiri. Mereka memiliki karakteristik: 1) anak usia dini bersifat unik, 2) berada dalam masa potensial, 3) bersifat relatif spontan, 4) cenderung ceroboh dan kurang perhitungan, 5) bersifat aktif dan energik, 6) egosentris, 7) memiliki rasa ingin tahu yang kuat, 8) berjiwa petualang, 9) memiliki imajinasi dan fantasi yang luas.
Maka masa kanak-kanak adalah masa usia yang sangat penting untuk sepanjang hidupnya ke depan.
Masa anak juga masa pembentukan pondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak untuk kehidupan selanjutnya.
Perilaku anak usia dini sangat beragam dan masalah yang paling menonjol pada masa ini adalah meniru segala sesuatu yang dilakukan orang lain, juga pembicaraan yang dibicarakan orang lain. Masa anak- anak memiliki kecenderungan yang tampak kuat namun anak menunjukan kreativitas dalam masa bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan masa-masa lain dalam kehidupannya. Dan masa anak-anak lah yang menentukan baik buruk tingkah lakunya pasa saat dewasa nanti.
Dari uraian di atas, sebagai orang tua janganlah memaksakan kehendak agar anaknya terus belajar dengan mengerjakan PR. Biarkan anak bebas berkembang sesuai porsi usianya. Dengan bermain sambil belajar di lembaga PAUD. Anak akan diarahkan untuk lakukan kebiasaan yang baik. Dan diarahkan untuk belajar tanpa paksaan. Dan anak akan dengan sendirinya bisa. Serta akan menjadi anak yang berahlak dan berkarakter.
Bersambung
Tegal, 31 Agustus 2021
Selasa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar