487

Diyah Eko A.K.

TAHUN BARU MASEHI

Sudah hari kedua tahun baru Masehi. Ramai ucapan, baik di medsos maupun saat bertatap muka.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan toleransi dengan pemeluk selain Islam. Saya hanya ingin menyampaikan sekelumit pandangan tentang tahun baru Masehi menurut Islam. Saya hanya ingin mengingatkan diri sendiri dan rekan sesama muslim.

Ada beberapa pendapat para ulama mengenai perayaan tahun baru Masehi. Di antaranya dalam sebuah sumber di Internet disampaikan bahwa perayaan tahun baru pada hakikatnya adalah *ritual peribadatan umat salah satu agama* dan yang pasti bukan Islam. Bahkan perayaan tahun baru tersebut menjadi satu kesatuan perayaan hari besar agama bukan Islam.

Disampaikan juga oleh Ustadz Khalid Basalamah, bahwa Akidah merupakan prinsip dasar seorang muslim dan muslim harus hidup dan mati untuk itu. Masih menurut beliau bahwa Rasululah SAW bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka". (HR Abu Dawud, Hasan)

"Dan ini Nabi SAW, memfokuskan hadis ini untuk orang-orang muslim yang mengikuti orang non-muslim", lanjut Ustadz Khalid Basalamah. Seperti contoh ikut merayakan yang dirayakan non muslim. Di antaranya perayaan tahun baru masehi.

Senada dengan pendapat Ustad Khalid Basalamah, juga disampaikan Ustad Abdul Somad dan Ustad Adi Hidayat.

Menurut Ustad Adi Hidayat "tidak ada perbedaan di setiap waktu. Pergantian tahun hanya mengantarkan kita pada capaian-capaian baru kita, apakah sudah baik dalam pandangan Allah. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

Bisa disimpulkan bahwa umat muslim lebih baik tidak merayakan tahun baru karena hal tersebut tak ada dan bukan aturan dalam Islam. Lebih baik kita adakan pengajian agar tidak terbawa mengikuti perayaan yang tidak diajarkan dalam Islam.

Demikian sebagai umat Islam kita berusaha memahami. Semoga sedikit informasi ini mampu menambah iman dan takwa agar kita senantiasa mengamalkan kebaikan dan menjauhi laraangan-laranganNYA. Aamiin yaa robbalalamiin

🙏🙏🙏.

.

Tegal, 2-1-2022

Minggu