Diyah Retno Palupi

Guru SMK Negeri 9 Surakarta Maju bersama, mendidik dan mencerdaskan anak bangsa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Mendidik dengan Hati

Jabatan guru adalah panggilan jiwa. Tidak semua orang bisa menjadi guru. Kata guru, dalam bahasa jawa bisa diartikan sebuah singkatan Gu dan Ru. Gu berarti digugu dan Ru berarti ditiru. Digugu berarti, apa yang disampaikan bisa dipercaya atau dipegang ucapannya, sedangkan ditiru artinya dicontoh, diteladhani. Semua ucapan dan tindakan bisa diteladani.

Satu filosofi yang sangat dalam dan luar biasa. Selama ini, kita sebagai guru, sudahkah mencerminkan kata-kata tersebut ?

Yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri dan orang lain yang merasakan kebermanfaatan kita. Mereka sebagai penilai kita.

Tidak bisa dipungkiri, guru-guru jaman dulu, mendidik dengan disiplin dan penuh tanggung jawab. Lulusan yang dihasilkan betul-betul berkarakter cerdas dan sukses. Mereka bermental kuat dalam menghadapi tantangan jaman. Teknologi yang belum lahir pada waktu itu, membuat mereka lebih kreatif dan inovatif dengan karya yang apa adanya.

Siswa jaman sekarang, jauh berbeda, bersamaan dengan lahirnya teknologi, mengubah cara berpikir mereka. Semua serba digital dan otomatis. Kreativitas mereka didukung oleh fasilitas yang luar biasa. Sayangnya mereka hanya mengambil kesenangan saja. Misalnya bermain game, komunikasi yang kurang berguna. Seandainya mereka menyadari dan mampu memanfatkan teknologi dengan baik, sukses pasti milik mereka.

Guru jaman sekarang yang terlahir jaman dulu, harus bekerja keras menyiapkan siswanya menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat. Guru Harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pembelajaran.

Selain itu, guru dituntut lebih memahami mereka, komunikasi yang baik akan mempermudah dalam pembelajaran. Komunikasi yang baik antara guru dengan siswa akan terjalin apabila keduanya sama-sama saling membutuhkan. Guru membutuhkan siswa untuk mentransfer ilmu, mendidik, mengajari, memotivasi, mendukung demi kesuksesan siswanya. Sedangkan siswa membutuhkan guru, sebagai pengganti orang tua di sekolah. Mendampingi ketika mendapat kesulitan, memotivasi ketika mengalami masalah, mengayomi, melindungi. Semuanya dibutuhkan oleh siswa. Keduanya bersinergi untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

Mendidik dengan hati sangat dibutuhkan oleh siswa. Guru tidak hanya mengajar, tapi lebih ke mendidik. Mendidik dengan tulus, mencintai dengan tulus, memperlakukan siswa layaknya anak sendiri, tidak membeda-bedakan, tidak pilih kasih, sabar, ikhlas.

Sikap guru seperti itu, sangat dibutuhkan, mengingat anak jaman sekarang cenderung egois, kurang peka. Semua gara-gara gadjed yang digunakan secara berlebihan. Merek asyik dengan dunia mereka yang serba digital. Bila dilakukan tanpa ada pendamping dan kontrol yang baik, akan menciptakan generasi-generasi yang tidak peka, kurang peduli, cuek, dan masa bodoh.

Guru yang baik, guru yang mendidik dengan hati. Guru yang mampu mengubah siswanya menjadi lebih baik. Guru yang menginspirasi. Guru yang tegas dan berwibawa. Mampu mendisiplinkan siswa tanpa rasa takut. Mampu menyadarkan siswa tanpa harus diberitahu.

Sukses guru, yang mampu mendidik dengan hati. Siswa akan sukses dan berhasil tanpa tertekan. Siswa berprestasi dengan kesadaran yang sesungguhnya. Siswa yang sadar, bahwa belajar itu wajib dan sangat penting.

#Generasi Sukses Harapan Bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hakekat pembelajaran oleh guru itu = Ya contoh dr dilakukan oleh guru itu sendiri. Spt pepatah guru ke**ing berdiri, siswa................ Berlari. Guru ngajari siswa jangan telat, maka guru harus hadir sblm siswa datang. Sesekali bolehlah telat,.. Tapi kl telat dijadikan kebiasaan... Itu namanya buka.........

13 Nov
Balas

Setuju Pak Sam... Nasehat Guru Bijak Ki Hajar Dewantara tidak berarti. , kalau tidak bisa menerapkan. Ing ngarsa sung tuladha Ing madya mangun karsa Tur wuri handayani. Kita diamalkan...laksanakan....pasti.... lahir generasi sukses yang disiplin.

13 Nov

Belajar belajar belajar. Membaca membaca dan membaca Menulis menulis dan menulis..... Sukses untuk guru guru di Indonesia

13 Nov
Balas



search

New Post