Tulisan yang berkualitas dihasilkan dari pemikiran yang yang cerdas. Banyak orang merasa kesulitan dalam menulis.

Mengapa menulis sangat sulit?

Berangkat dari masalah tersebut, ada kendala yang dihadapi oleh guru dalam menulis. Kendala yang dihadapi para guru, antara lain : kurang membaca, merasa menulis itu tidak penting, berada di zona nyaman, tidak percaya diri, tulisan merasa kurang bagus, tidak ada keberanian.

Berdasarkan kendala tersebut, bisa kita atasi dengan mengubah paradigma. Bagaimana caranya?

Pertama, memaksa membaca buku-buku referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Banyak membaca, banyak wawasan, referensi.

Kedua, kegiatan menulis bukan hal yang penting. Jadikan menulis sebagai hobby atau kesenangan, bukan sebuah beban. Merasa menulis itu sangat menyenangkan, menghibur, menyehatkan.

Ketiga, berada di zona nyaman. Sebagai guru, merasa nyaman, karena punya gaji tetap, Tunjangan Profesional Guru (TPG), dan tunjangan yang lain. Mereka merasa menulis tidak penting, sehingga tidak perlu menulis. Keluar dari zona nyaman. Jadikan menulis sebagai sebuah kegiatan yang positif, menyenangkan. Berikan sesuatu yang terbaik untuk dunia pendidikan. Berikan sesuatu yang berguna dan bermanfaat.

Keempat, tidak percaya diri. Rasa percaya diri perlu dibangun. Percaya diri muncul apabila kita punya kemampuan dan keberanian. Keberanian akan muncul bila punya pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dengan banyak membaca.

Kelima, merasa tulisan tidak bagus. Siapa yang menilai tulisan kita. Yang membaca tulisan kita. Bila kita tidak memulai menulis dari sekarang, kapan lagi. Menulis menulis menulis. Hiraukan tulisan kita buruk.

Menulis Semudah bernafas. Karena menulis merupakan hobby dan kesenangan. Mari menulis, buang kendala. Bangun energi baru. Menulis Semudah bernafas. Hasilkan tulisan yang berkualitas. Tinggalkan prasasti bagi anak cuy kita.

Selamat menulis... Sukses di depan mata. Salam literasi.

Solo,12-012019

Griya Solo Raya

Surakarta.