Penulis: Diza Rahmazida, Della Elwis Putri

Dosen Pengampu: Rahmad Al Rian, M.Kom

Penulis menggunakan indikator karakteristik dan gaya kepemimpinan untuk mengenali gaya kepemimpinan dari ketiga calon Presiden dalam Pemilihan Presiden Tahun 2024.

Anies Baswedan, yang memiliki nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Pada tahun 2014, Presiden Jokowi menunjuk Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selama menjabat sebagai Menteri tersebut, Anies membuat keputusan inovatif, termasuk menghilangkan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan siswa. Setelahnya, Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 bersama Sandiaga Uno sebagai wakil.

Dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur, Anies Baswedan diakui menggunakan Gaya Kepemimpinan Karismatik. Gaya ini digunakan untuk memikat warga dan anggota pemerintah ibukota DKI Jakarta, dengan komunikasi yang tenang dan mudah dimengerti. Karakter kepemimpinan tersebut menciptakan kesamaan persepsi antara pimpinan dan bawahan dalam mencapai tujuan organisasi, membangun kepercayaan, kebanggaan, komitmen, rasa hormat, dan loyalitas bawahan terhadap atasan untuk meningkatkan kinerja.

Meskipun demikian, gaya kepemimpinan Anies dianggap memiliki kelemahan. Sifat lembutnya menimbulkan opini negatif, terutama di kalangan pakar politik, yang memandangnya kurang tegas. Selama awal masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, ketidaktegasan Anies dibandingkan dengan gubernur sebelumnya dan juga mendapat citra negatif sebagai pemimpin yang intoleran, terkait Pilkada Jakarta 2017 dengan isu politik identitas dan keterlibatannya dengan kelompok atau ormas 212 (tempo, 12 Agustus 2020)

Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yang lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, sebelum terlibat dalam bisnis dan politik, menempuh pendidikan militer dan mengabdikan diri dalam dunia militer selama 28 tahun. Pada 23 Oktober 2019, Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-26 dalam Kabinet periode 2019 hingga 2024.

Karakter Prabowo sebagai pemimpin partai Gerindra dan Menteri Pertahanan menampilkan sifat kharismatik, kecerdasan, ketegasan, dan keberanian. Keberanian Prabowo terlihat dalam kemampuannya menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda. Menurut pengamat pada sebuah ulasan media elektronik harian pada 4 November 2023, gaya tegas, berani, dan berapi-api yang ditunjukkan oleh Prabowo dianggap sebagai hal yang diinginkan oleh pemilih dalam Pilpres mendatang. Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan berani.

Gaya kepemimpinan tegas Prabowo dianggap mampu mengatasi berbagai masalah di masyarakat dan negara. Sebagai ketua umum Partai Gerindra, Prabowo berhasil menjadikan Gerindra sebagai partai dengan suara terbanyak kedua dalam pemilihan legislatif tahun 2019, mendapatkan kepercayaan masyarakat sebesar 12,57% atau sekitar 17.594.839 suara.

Meski demikian, Prabowo Subianto juga tidak terlepas dari pandangan negatif. Sejarah kontroversialnya dalam karier politik, terutama terkait pelanggaran HAM pada masa pemerintahan Orde Baru, khususnya dalam kasus Timor Timur, menjadi sorotan

Ganjar Pranowo, calon presiden Nomor urut 3, telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Beliau lahir di Desa Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Oktober 1968. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar awalnya menjadi anggota DPR RI. Pada tahun 2009, Ganjar terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014, tetapi tidak menyelesaikan masa jabatannya di DPR RI karena terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo menjadi sorotan publik dan dianggap sebagai tokoh atau pejabat yang memiliki karakteristik yang memenuhi harapan masyarakat sebagai pemimpin. Beliau dikenal sebagai sosok yang berani dalam mengambil keputusan, responsif, relatif muda, pekerja keras, cerdas, dan idealis. Dalam kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Ia sering kali membuat inovasi atau terobosan yang belum pernah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya, seperti komitmennya terhadap reformasi birokrasi.

Salah satu program yang dianggap berhasil adalah lelang jabatan dari eselon I hingga IV, pelaporan LHKPN dan gratifikasi oleh pejabat eselon IV, serta peningkatan tunjangan pegawai dan pelayanan publik yang mudah, murah, dan cepat. Ganjar Pranowo juga dianggap memiliki gaya kepemimpinan moralis, yang menunjukkan rasa penghargaan yang tinggi terhadap bawahannya. Dalam wawancara dengan Hanung Triyono, Kepala Bidang Rancang Bangun dan Pengawasan, pada tanggal 13 November 2017, di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, diungkapkan bahwa Ganjar adalah seorang pemimpin yang dapat dijadikan teladan oleh bawahannya.

Meskipun Ganjar Pranowo mendapatkan citra positif dari publik, namun namanya juga terseret dalam kasus korupsi KTP elektronik, yang menyebabkan tercorengnya kepemimpinannya yang sejauh ini dianggap baik.

Pemerintahan Islam di bawah kendali Amr bin al-Ash di Mesir memulai pada tahun 640 M, saat Islam tiba di wilayah tersebut bersama Jenderal Amr bin Ash dari Khulafaur rasyidin. Mesir, yang sebelumnya dikuasai oleh agama Kristen Koptik, mengalami perubahan pesat setelah penaklukan Muslim di bawah pimpinan Amr bin Ash.

Pada tahun 640 M, tentara Muslim berhasil mengepung benteng Romawi Babel di Koptik Kairo. Setelah penaklukan tersebut, Amr bin Ash melanjutkan perjalanan ke Alexandria pada tahun 641 M, memaksa kota itu menyerah setelah pengepungan yang berlangsung lama. Khalifah Umar memerintahkan perlakuan baik terhadap orang-orang Kristen Mesir, yang dikenakan pajak sebagai pengganti dari dinas militer dan diizinkan menjalankan agama mereka.

Orang-orang Kristen Koptik, yang sebelumnya menderita di bawah pemerintahan Bizantium karena perbedaan teologis, sebagian besar menyambut baik kedatangan Muslim, menganggapnya sebagai pembebasan. Amr bin Ash diakui sebagai tokoh kunci dalam sejarah Mesir karena memperkenalkan Islam ke negara tersebut. Dia mendirikan kota baru, Fustat, di utara benteng Romawi Babel, dan Masjid Amr bin Ash, meskipun telah direnovasi, tetap menjadi situs tertua di Mesir dan seluruh benua Afrika.

Reference

Jumatanti, S., & Kamaria, S. (2023). GAYA KEPEMIMPINAN CALON PRESIDEN PADA PILPRES TAHUN 2024 , Vol. 5 Nomor 2 , 145–155.

Amr bin Ash . (nd). Program Kelas Karyawan (Kuliah Online / Blended) | S1 | Terakreditasi | Universitas STEKOMSemarang. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Amr_bin_Ash