Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 mei sebagai penghormatan atas perjuangan para pejuang pendahulu.

Sebagai warga negara yang baik, sudah selayaknya kita berkewajiban melanjutkan perjuangan mereka.

Berjuang dimasa kini, berjuang sekaligus bangkit dari keterpurukan sebagai upaya memulihkan kondisi pasca pandemi covid 19.

Keterpurukan akibat pandemi yang terjadi pada semua sektor, terutama sektor ekonomi dan pendidikan.

Efek yang sangat dirasakan didunia pendidikan adalah penurunan dari segi mental dan moral para peserta didik.

Kegiatan pembelajaran secara daring ternyata benar-benar seperti melumpuhkan pondasi dasar pendidikan.

Semua karena tidak adanya tatap muka secara langsung antara peserta didik dengan para pengajarnya.

Tidak ada komunikasi langsung, sehingga lepas dari pengawasan dan pantauan yang menyebabkan peserta didik seperti menemui “kebebasan” tanpa batas.

Seiring dengan menurunnya bahkan mungkin berakhirnya masa pandemi, momen hari kebangkitan nasional seharusnya bisa menjadi pijakan untuk segera bangkit.

Bangkit bersama-sama seluruh elemen masyarakat, mulai dari unsur pemerintah sebagai pengambil kebijakan maupun unsur rakyat sebagai “korban” dari pandemi.

Saling bahu membahu dan kerjasama yang baik, tentunya sesuai dengan tupoksi dan tanggungjawab masing-masing

Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau berusaha dan berupaya dengan sepenuh hati, dengan semangat pantang menyerah.

(Seperti kebangkitanku dulu ketika terpuruk dan tak lagi bersama kamu......iya....kamu)