DJONY PRIHATIN, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)
KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)

KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)

Pertemuan (3)

Sepanjang perjalanan menuju balai desa, Johan masih saja belum bisa mengendalikan detak jantungnya.

Masih dalam rasa tidak percaya bisa bertemu dengan Kemuning.

Sesekali mata Johan melirik pada Kemuning, sambil sesekali bertanya tentang pekerjaannya.

“Neng kerja dimana sekarang, disini aja apa diluar kota ?”tanya Johan.

“Disini aja Mas, nggak diluar kota kok, kebetulan ada perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga pengawas yang sesuai dengan ijazah sarjanaku”

“Mas Johan emang kerja dimana sekarang?” Kemuning balik tanya.

“Ya sesuai ijazah dan cita-citaku, jadi seorang guru di sekolah menengah kejuruan dan Alhamdulillah sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil.”

Johan pun mulai bisa bicara dengan lancar meski sedikit parau suaranya.

Berjalan berdua dengan Kemuning adalah sesuatu yang tidak pernah dibayangkannya. Ingin rasanya berjalan sambil menggandeng tangan, namun itu tidak mungkin.

Sesekali beberapa orang disepanjang jalan menuju balai desa menyapa Kemuning.

Hampir semua orang didesa itu mengenalnya, karena dia salahsatu kembang desa yang sudah diakui kecantikan dan kecerdasannya.

Sampai didepan balai desa, tiba-tiba ada sesosok pemuda yang menyapa dan mengajak bersalaman.

“Gimana kabarnya Mas, lama nggak ketemu.” tanya anak muda itu.

“Hmmm.....siapa dia ya, seperti nggak asing bagiku” guman Johan dalam hati.

“Alhamdulillah baik, gimana kabar kamu ?”Johan balik bertanya dengan gaya sok akrabnya.

Anak muda itu ternyata adalah adik kandung Kemuning yang juga menjabat sebagai sekretaris desa.

Lalu mereka bertiga masuk ke halaman balai desa tempat pemilihan kepala desa yang acara penhitungan suaranya sudah selesai.

Tidak banyak pembicaraan diantara mereka karena masing-masing sibuk dengan urusannya.

Johan menghampiri adik iparnya untuk memberi ucapan selamat yang menang dalam pemilihan sekaligus mencari data hasil penghitungan suara.

Sedangkan Kemuning asyik berfoto dan ngobrol dengan adiknya.

Karena acara sudah selesai dan adik iparnya harus kembali ke rumah, mau tidak mau Johan harus ikut pulang juga.

Johan lalu berpamitan pada Kemuning dan adiknya.

“Aku pamit pulang dulu ya Neng, titip salam buat bapak dan ibu di rumah, nanti kalau ada waktu aku mau mampir, pengen ketemu beliau berdua” ucap Johan dengan sedikit basa-basi.

Johan pun pulang dengan adik iparnya yang diikuti oleh para pendukungnya.

Namun, sesekali Johan menoleh kebelakang hanya sekedar melihat keberadaan Kemuning yang masih berada didalam balai desa.

Seperti ada rasa tak rela dalam hati Johan ketika harus berpisah lagi dengan Kemuning.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post