DJONY PRIHATIN, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)  2
KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat) 2

KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat) 2

2. Pertemuan (2)

Johan melanjutkan langkahnya untuk menemui Kemuning. Tatapan matanya begitu tajam hampir tak berkedip. Detak jantungnya masih tetap berdegup kencang mengiringi langkah kaki yang berat seperti ada yang menahannya. Namun tak menghalangi niatnya untuk berjumpa sang “kekasih”. Dari arah berlawanan terlihat Kemuning berjalan dengan menggandeng gadis kecil cantik anak dari bapak sekretaris desa yang juga keponakannya. Sepertinya Kemuning sudah kembali dari balai desa tempat pemilihan kepala desa. Semakin dekat semakin Johan diliputi bayang-bayang Kemuning dimasa lalu meski kini sudah ada didepan mata.

“Duapuluh tahun telah berlalu, namun ada yang tak pernah berubah” guman Johan dalam hatinya. Ya, ada dua hal yang tidak pernah berubah pada Kemuning yaitu tatapan mata yang tajam dan lesung pipit di kedua pipinya. Dua hal itulah yang dulu pernah menusuk hati Johan dan masih menancap kuat hingga kini. Tatapan mata nan tajam namun lembut dan lesung pipit nan indah kala senyum tersungging.

“Bentar ya, mamade mau ketemu sama Om”, ucap Kemuning pada keponakannya. Namun gadis kecil itu justru minta pulang terlebih dahulu bersama ibu-ibu tetangganya.

“Hai Mas Jo, gimana kabarnya ?” sapaan lembut Kemuning dengan senyumnya yang khas memecah suasana ketika Johan menghampirinya. Sesaat Johan hanya tertegun menatap mata Kemuning, hingga tersadar kalau ada yang menyapa. “Hai juga Neng, gimana kabar kamu, aku baik-baik saja”, begitu Johan menjawab sapaan Kemuning sekenanya. Johan selalu menyebut Kemuning dengan sapaan Neng. Johan masih berusaha menguasai dan menenangkan batinnya ketika hatinya berdebar diikuti kedua kakinya yang sedikit gemetar.

Tidak banyak kalimat yang keluar dari mulut Johan. Mulutnya seperti terkunci hingga tak mampu untuk sekedar mengucap kata. Justru Kemuning yang lebih banyak berbicara setiap memulai percakapan. Beberapa kali percakapan antara keduanya berlangsung, Johan masih saja tak mampu berbicara dengan menatap mata Kemuning. Sesekali tanpa sepengetahuan Kemuning, dia mencuri pandang.

“Mas Jo, yuk kita berteduh ke teras depan masjid ya”, ajak Kemuning pada Johan ketika tiba-tiba gerimis datang. Hari itu cuaca memang sedang mendung sejak pagi hari. “Ayo lah....”, jawab Johan sambil mengikuti Kemuning menuju tempat berteduh. Selang beberapa saat, obrolan keduanya berlangsung lancar ketika Johan sudah mulai menenangkan hatinyan hingga kemudian gerimis berhenti.

“Mas Jo mau ke balai desa kan ? aku temenin ya....”, tiba-tiba Kemuning mengajak Johan kembali ke balai desa.

“Ya, mau kesana, ayo kalau Neng juga mau kembali”

Keduanya pun berjalan bersama kembali ke balai desa, dan Kemuning membatalkan niatnya untuk pulang ke rumah orangtuanya agar bisa menemani Johan.

Bersambung ....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hmmmm...keren ceritanya..bisa jadi karya besar niii..ijin follow ya Pak

12 Dec
Balas

Wkwkwk.....bisa aja, ini baru blajaran nulis cerita lho (makasih, salam sukses)

13 Dec

Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi

07 Dec
Balas

Makasih Bapa......salam literasi

07 Dec

Lanjut

07 Dec
Balas

Siap !!!!.....makasih supportnya Mbak Yu

07 Dec

Keren selalu

08 Dec
Balas

Siap ! Makasih Bund

08 Dec

penasaran lanjutannya pak, keren

12 Dec
Balas

Makasih......sabar dulu, tunggu lanjutannya ya

13 Dec

Kisah yang keren pak

08 Dec
Balas

Makasih.......salam literasi

08 Dec

Bagus Pak, lanjut. Kata didepan dipisah jadi di depan,.Dialog: "Mas Jo, yuk kita berteduh depan teras mesjid ya,"( "......., ") atau ( "Ya, mau kesana." ( koma atau titik baru tanda petik ya Pak.

07 Dec
Balas

Terima kasih banyak Bund .......siap ! lanjutkan

07 Dec

cerita yang sangat keren sekali pak Djoni salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih

14 Dec
Balas

Makasih......salam kenal, salam literasi (siap folback)

14 Dec

Cerpen yang sangat keren Pak...salam sehat dan sukses selalu

11 Dec
Balas

Makasih......salam sehat dan sukses

13 Dec

Cepen yang bagus, sukses selalu

14 Dec
Balas

Makasiiiiiih.......salam sukses

15 Dec

Keren luar biasa,ceritanya bikin penasaran.salam literasi..

20 Dec
Balas

Makasih....salam sehat salam literasi

21 Dec

Keren ...cerpen sepertinya kemuning masih ada rasa sama johanMantap...lanjut

08 Dec
Balas

Makasih......siap lanjutkan

08 Dec

Keren ...cerpen sepertinya kemuning masih ada rasa sama johanMantap...lanjut

08 Dec
Balas



search

New Post