DJONY PRIHATIN, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)
KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)

KEMUNING (Kidung Asmara Yang Terlewat)

1. Pertemuan

“Mas Jo, sampean dimana, aku sudah didepan balai desa”. Begitu bunyi pesan tertulis di messenger handphone Johan dari Kemuning. Jantung Johan serasa berhenti berdetak kala membacanya. Dadanya terasa sesak seperti ada yang menekan. Namun sesaat kemudian detak jantungnya berdegup sangat cepat dan kencang. Johan berusaha sekuat mungkin meredam kencang degup jantungnya. Perlahan sedikit demi sedikit mulai bisa dikendalikan.

Hari itu memang sedang ada perhelatan pemilihan kepala desa yang kebetulan salahsatu calonnya adalah adik ipar Johan. Sebagai kakak ipar dia harus ikut mendampingi meskipun tidak terjun secara langsung. Sedangkan Kemuning adalah salahsatu perempuan yang pernah lahir di desa itu. Kebetulan juga adik laki-laki dari Kemuning adalah sekretaris desa yang juga berperan sebagai panitia pemilihan kepala desa.

Ketika Johan menerima pesan messenger dari Kemuning, saat itu tengah berlangsung pembacaan surat suara dari pemilih. Johan sedang berada di rumah adik iparnya untuk sekedar istirahat dan sholat. Sesaat kemudian Johan beranjak dari tempat duduknya untuk kembali ke balai desa tempat berlangsungnya pemilihan kepala desa. Dengan santai sambil sesekali mendengar pembacaan surat suara dari kejauhan, Johan melangkah gontai berjalan menuju balai desa.

“Jleb” !!!!, Johan seketika menghentikan langkahnya.Jantung Johan kembali berhenti berdetak diujung tikungan jalan dipinggir sebuah masjid, ketika dari kejauhan Johan melihat sesosok perempuan dengan baju merah dan bercelana casual. Ya, dia adalah Kemuning, gadis yang dulu pernah menghias dan mengisi hati Johan. Gadis yang pernah diimpikan dan dirindukannya.Sosok gadis yang pernah membuatnya “gila”.

Terjadi pertentangan dalam hati Johan, antara terus melangkah atau kembali memutar jalan. Hingga akhirnya diputuskan untuk tetap melangkah agar bisa berjumpa dan bertatap muka dengan Kemuning.

Bersambung.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Top markotop

03 Dec
Balas

Makasih Bund......baru pertama nyoba nulis cerita ini

03 Dec

Mantap teruslah melangkah, tequila Kemuning. Salam literasi

02 Dec
Balas

Makasih Bund......coba-coba nulis cerita ini

02 Dec

Wah berdebar juga jantung ini kebawa situasi membaca cerita kereen jadi pingin tahu lanjutannya

03 Dec
Balas

Makasih hadirnya Bund....salam literasi

06 Dec

Keren.. Bisa dijadikan buku ini pak... Terus berbuat dan semangat harus membara.. Sukses selalu... Pak

15 Dec
Balas

Siap....Makasih supportnya

03 Jan



search

New Post