DOES ICHNATUN DWI SOENOEWATI

Helo, saya Does Ichnatun Dwi Soenoewati. Saya guru biasa yang ingin berbuat sesuatu yang luar biasa....

Selengkapnya
Navigasi Web
DOES ICHNATUN NAMAKU (Tulisan Tidak Penting)

DOES ICHNATUN NAMAKU (Tulisan Tidak Penting)

Jika ada orang yang kerepotan dengan namanya, itulah saya. Mengapa? Nama lengkap saya adalah Does Ichnatun Dwi Soenoewati. Kadang saya menyingkatnya menjadi DID Soenoewati. Saya bingung mau menggunakan yang mana, karena keduanya selalu menimbulkan pertanyaan orang yang mendengarnya. Tak jarang mereka menyebut nama saya dengan salah, seperti ‘Dus’, ‘Doès’, atau ‘Das’. Lebih repot lagi jika saya harus menyebutkan nama saya melalui telefon. Dijamin ujung-ujungnya kami bersitegang karena pendengar sulit menangkapnya.

Beberapa teman mengatakan, “Kok ayah bu Does sudah tahu kalau kelak Ibu akan menjadi guru bahasa Inggris? Nama Ibu digunakan dalam Simple Present Tense (Does) dan Simple Past Tense (DID). Memangnya beliau guru bahasa Inggris?” Saya, “Tidak. Beliau guru Fisika.”

Sebetulnya saya pernah menanyakannya kepada bapak saya, mengapa memberikan nama sepanjang dan seaneh itu. Saya lelah menjawab pertanyaan teman. Sepertinya nama saya tidak ada artinya. Ayah saya menjawab, “Sebetulnya, aslinya Bapak memberi nama kamu Das Ich natun Dwi Soenoewati. Das Ich artinya saya. itu bahasa Jerman. Atun menunjukkan nama khas wanita Islam. Dwi artinya dua. Itu bahasa Sansekerta. Karena kamu anak ke dua, maka kamu diberi nama Dwi. Soenoe adalah bahasa Sansekerta yang artinya anak, sementara wati adalah ciri khas nama anak wanita Jawa. Jadi kalau diterjemahkan, namamu artinya ‘Saya ini anak perempuan ke dua dari Jawa yang beragama Islam.’ Saat bapak mengajukan akte kelahiran, catatan sipil menuliskannya dengan salah. Das ditulis Does, dan Ich natun disambung menjadi Ichnatun. Bapak malas meralatnya. Jadi seperti itulah namamu.”

Ah, panjang sekali penjelasannya. Apakah saya harus menjelaskannya setiap ada yang menanyakannya. Saya tidak pernah menjelaskannya kecuali jika teman saya menuntut penjelasannya.

Kelak saya bangga dengan nama saya, karena hanya ada 5 nama menggunakan Does di Indonesia. 4 nama saudara saya dan konon nama dosen UNY. NIP saya diakhiri dengan -002, karena kakak saya menggunakan angka -001. Tak pernah saya menggunakan nama samaran, meskipun membosankan, sama seperti saya tak menggunakan foto palsu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa. penjelasan yang super duper

15 Mar
Balas

Biasa saja. Tulisan tidak penting. Untung saya sempat menanyakannya ke bapak saya.

15 Mar

Nama yang bermakna. orang tua punya alasan tersendiri dengan hadirnya nma itu

15 Mar
Balas

Terima kasih, Ibu. Rupanya bapak saya penganut antimainstream. Sifat itu menurun ke saya.

15 Mar

Bahasa apakah Dwi dan Soenoe?

15 Mar
Balas

Apapun nama yng diberikan kepada kita pastilah menggandung harapan yng baik dari ortu.syukuri saja .

15 Mar
Balas

Saya mensyukurinya, bahkan bangga memilikinya.

15 Mar



search

New Post