Ragu-ragu
Ragu-ragu...
Itulah yang selama ini saya alami. Sekian kali saya mencoba menulis di kolom ini, namun sekian kali pula saya menghapusnya. Mengapa? Ragu-ragu... Ya, pikiran itulah yang selalu menghantui saya.
Mengapa? Karena tulisan saya selalu bernada menyalahkan orang lain dan terkesan memuji diri sendiri.
Tidak mudah menjadi seorang penulis, apalagi penulis dengan pembaca para cendekia.
Wahai, bagaimanakah menghilangkan rsa itu?
Mau tidak mau, suka tidak suka, pasti ada terselip rasa riya' itu ketika kita sedang mengedepankan opini. Bisakah kita beropini tanpa harus menyalahkan pihak lain dan memuji diri sendiri? Sulit!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kami sangat mengharapkan tulisan-tulisan berdasarkan pengalaman yang dimiliki bu Does. Saya yakin bu Does berkenan berbagi pada kami yang masih membutuhkan banyak inspirasi untuk menjadi lebih baik lagi. Lanjut terus bu Does ....
Baiklah... Mulaiiii
bu Niniiiiiing .....
Riya juga gapapa, yang penitng nulis, drpd gak riya tp gak nulis, wkwkwk ....