Dorpsmensen

Alleen dorpelingen willen onafhankelijkheid...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Siswa Pejuang
Kisah Siswa Pejuang

Kisah Siswa Pejuang

Di sekolah, senja selalu datang lebih cepat,tak teukur waktu dan tempat,hanya dengan suasana semuanya berubah.Itu terjadi karena pohon pohon tua yang berjajar mengelilingi pagar sekolah.Sinar matahari yang masuk lewat sela jemari daun membelai wajah dengan sangat lembut.Nafas kebebasan dapat dihirup kembali bebarengan dengan bel tanda batas oligarki.Begitu para kawan pejuangku setiap pulang sekolah.Mereka para aktivis,seniman,pecinta alam dan pegiat lainya yang memiliki jiwa kepedulian.

Para siswa pejuang ini akan pergi meninggalkan tempat penghapus kreativitas.Hinggap diberbagai tempat yang strategis dan tak tersentuh dari para penguasa.Sebutan penguasa untuk guru yang melakukan penyimpangan dalam dunia Pendidikan.Di suatu Burjo di tengah seluk beluk perkotaan tempat mereka bertengger membicarakan pandangan sekolah dan menyebarkan dogma.

Di kursi pojok yang tua dan rapuh ada 4 siswa yang mendiskusikan pandangan sekolah.Siswa yang menjadi simbol perlawanan terhadap aturan penghapus kreativitas.Rencana rencana besar seperti revolusi dan tindakan subversif kadang tercetus dalam kumpulan seperti itu.Dengarkan perkumpulan Mereka :

“Ayahku adalah seorang jaksa,” kata siswa santai dengan tatapan kosong.Siswa yang memakai sepatu vans dan tas distro juga tidak suka dengan aturan.Mirip dengan bajingan yang hidup seenaknya dan juga dikenal luas sebagai anak gaul.

“Berarti dia seorang antek sogokan” Teman satunya yang sabar menanggapi.Orang yang visioner dan memiliki pandangan.Tapi kurang dalam tindakan.Perawakanya sangat alim.

“Tentu sudah pasti,kalo tidak bagaimana ia tetap bertahan” Tutur si anal gaul.Yang penting aku menikmati uangnya dan dapat membeli apapun haha.

Di Sebelah anak gaul duduk seorang siswa dengan wajah sedikit garang perawakanya mirip fidel castro namun dengan brewok dan janggut yang tipis.Badanya tegap ketika berjalan ia membawa tongkat seperti sukarno.Ia Bilang “Ayahku seorang tantara”.

“Seorang biadab anarkis tentunya”.Kata anak gaul dengan lantang dan penuh percaya diri.

“pasti kawanku",terus bagaimana dirimu?”Tanya si fidel kecil.Sambil menggulung kertas bakar yang akan ia isap seperti pejuang lainya.

“Yeah,Ayahku seorang guru”Jawab si alim

“Dasar antek pemerintah!!”Tegas fidel memotong dan menuduh si alim

“Pejuang goblok!!”ia tak pernah korupsi uang dan waktu,ia selalu datang tepat waktu dan selalu memahami muridnya.Ia adalah guru sejati.

Fidel kecil tertawa melihat si alim yang naik pitam.Tiba tiba terdengar suara baku hantam yang memecah obrolan,mereka kaget dan mencari sumber suara.Tapi hanya kebingunan yang mereka dapati,perlahan suara itu mengecil dan menghilang.Siswa itu kembali mengobrol

‘Hey kau diam saja?”tanya fidel kepada salah seorang siswa.

“Ayahku bebas 1 minggu lagi”Kata seorang siswa pejuang satunya.Ia berambut gondrong berjanggut tipis yang lancip.matanya muram tubuhnya kurus mirip orang yang mabuk pasca cerai.

Ketiga temanya ikut terdiam seolah tanda tanya memenuhi mata dan otak.ketiga siswa itu meminta siswa muram itu untuk bercerita.Si muram duduk di atas kursi dan bercerita seperti nabi yang menyampaikan wahyu kepada ummatnya.

***

Pagi itu aku bersekolah seperti biasa tak ada yang aneh dan mencurigakan.Guru mengajar dengan penuh dedikasi dan murid juga mendengarkan seperti sekolah pada umumnya.Para siswa apel seperti hari biasa,barisan terlihat seperti tempurung,di mana baris satu hingga dua adalah wajah dari siswa teladan.Barisan ini menutup siswa berandal di belakanganya.Di situlah aku berkumpul dengan para berandal bercengkrama tentang kisah basi,unik, dan hebat yang mereka lakukan.Aku tahu bahwa semua cerita itu bohong,namun tetap kudengarkan karena itu mengasikan.

Sambil bercengkrama diriku melihat samar kedepan di antara sela barisan.Terlihat perempuan yang sangat asing bagiku.Dari cara berjalanya ia sangat mashur dan penuh kuasa.”Saya kepala sekolah yang baru” kalimat yang pertama muncul dari mulut wanita itu.Seketika barisan berandal menjadi hening,Tepukan tangan bergema perlahan dari barisan depan dan mengikut hingga belakang.Hari itu kami sangat semarak merayakan hal yang kemudian menjadi awal kehancuran.

Minggu pertama kami bersekolah seperti biasa.Kepsek itu melakukan rolling kepada staff penting yang berprestasi atau yang menjadi favoritnnya.Kebijakanya melakukan perubahan sangat berbeda dengan pendahulu-pendahulunya.Di akhir bulan Ia juga membuat kontrak dengan perusahaan air minum yang menyuplai air minum tiap kelas.Perusahaan itu juga memberi sebuah mobil ke sekolah sebagai syarat menjadi penyuplai.Praktek yang sudah menjadi rahasia umum baik di kalangan siswa maupun guru.

Ia membuat kebijakan yang cukup kontroversial,kali ini dengan menaikan spp sekolah.Padahal surat tentang spp gratis telah keluar dari pemerintah sekitar 2 tahun yang lalu.Dengan alasan perbaikan fasilitas dan tambahan uang air minum.

Siang itu aku melakukan protes di kelasku,Seorang guru masuk ke dalam kelas tanpa mengetuk pintu.Seluruh siswa menjadi hening dan mengarahkan pandangan ke guru yang sedang berjalan.Suasana seakan menjadi mencekam dan tatapan siswa yang seakan mengadili guru itu.Merasa diperhatikan guru itu menoleh kearah siswa.Posisinya tepat di tengah kelas.

Ternyata para siswa menatap papan tulis yang berada di belakangya lebih tepatnya sebuah tulisan.Tulisan yang mewakili keadaan saat itu.Ia lalu memutar tubuhnya perlahan lalu kaget dan segera berputar dengan cepat.Di situ tertulis “Turunkan SPP,dikemanakan uang kami?” Ia sangat kaget dan kikuk,lalu aku memprovokasi dengan menyerukan “mana uang kami?”,”Mana uang kami?”,Mana uang kami?”, diikuti para siswa.

Ia kemudian berlari dan memangil kepala sekolah.Kepala sekolah juga datang tanpa mengetuk.Namun Ia tampak sangat tenang dan berwibawa.Semangat protes para siswa seakan hancur dengan aura kediktatoranya.Guru yang berlari tadi membisik sesuatu kepada kepsek sambil menunjuk diriku.Dengan sangat tenang kepsek berkata “Kamu ikut saya ke kantor sekarang”.Perintahnya seperti mantra yang membuatku patuh tanpa perlawanan.

Tiba dikantor diriku dihujani cercaan,rasanya seperti ingin mati saat itu.”Maksudmu apa menulis itu?,kamu jangan asal ngomong kalo tidak ada bukti!!” bentak beliau kepada diriku.Tekannya meruntuhkan seluruh argument yang sudah kusiapkan tadi malam.Pasal-pasal yang kukutip tidak berguna di bawah tekananya.”OK kalo gitu kamu akan saya keluarkan,besok orangtuamu akan saya panggil” Tutur beliau kepadaku.

Aku kembali ke kelas,namun kali ini dengan mengetuk pintu.Pandangan para siswa juga tertuju padaku keadaan menjadi hening.Tatapan mata yang menunjukan rasa khawatir dan tidak bisa berbuat apa-apa.Aku mengambil tas kesayanganku sambil melihat raut wajah teman kursiku.Kutepuk pundaknya dan berkata “sudah santai saja”.Kemudian aku keluar kelas dan mendapat hal yang paling diinginkan seluruh siswa yakni pulang lebih awal.

Esoknya ayahku datang ke sekolah, aku sangat takut dan khawatir menunggu di pos gerbang sekolah.Satu jam sudah ku menunggu,kemudian muncul suara gaduh dari kantor,ayahku keluar menggebrak pintu dan mengumpat”Dasar bajingan kapitalis!!”.Ia keluar gerbang dan menyuruhku menunggu di pos gerbang sekolah,Kemudian dia masuk membawa tas berwarna merah cukup besar.Lalu ia keluar dan mengajaku pulang.

Keesokanya polisi mendatangi rumah kami,ayahku menjadi tersangka karena menggorok leher kepala sekolah.Satu bulan kemudian ayahku dipenjara namun kasus skandal korupsi sekolah juga terungkap.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post