Dorpsmensen

Alleen dorpelingen willen onafhankelijkheid...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan Adalah Sebuah Proses yang Berulang

Pendidikan Adalah Sebuah Proses yang Berulang

Di sekolah kita selalu diajarkan hal yang sama. Semua orang yang sekolah pasti pernah merasakanya. Kita diajarkan pada nilai, moral, dan etika yang didasarkan pada jati diri bangsa Indonesia. Sekolah memiliki standar nasional yang meratakan kurikulum serta materi yang diajarkan. Setiap sekolah juga memiliki aturan dan norma yang merupakan implementasi dari nilai yang diajarkan pada kurikulum. Hal ini adalah proses sosial yang membentuk para siswa menjadi manusia yang lebih baik. Akan tetapi apakah memang proses Pendidikan di Indonesia sudah maksimal? Apakah seluruh capaian dan kurikulum memang disesuaikan untuk kenyamanan siswa?

Sistem Pendidikan Indonesia

Dalam hal ini Pendidikan adalah sebuah proses yang terjadi secara berulang-ulang tanpa adanya kesempurnaan. Artinya Pendidikan di sekolah tidak akan pernah sirna karena akan selalu ada semangat belajar dari para siswa. Permasalahnya apakah memang ruang belajar yang diciptakan dapat menciptakan proses Pendidikan seperti itu. Pada kenyataanya sekolah terlalu fokus kepada hasil dan capaian kompetisi siswa sehingga proses Pendidikan di sini kurang terlihat. Sistem yang ada lebih mendorong guru untuk hanya memenuhi target ulangan serta pertemuan pembelajaran. Sistem ini membuat sekolah kurang memperhatikan tingkat pemahaman siswa.

Penyelenggaraan pendidikan formal di indonesia sendiri berdasarkan dan diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 mengenai perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Sekolah adalah lembaga pendidikan formal. Sekolah-sekolah yang lahir lalu berkembang dengan efektif dan efisien dari dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan layanan-layanan pendidikan terhadap generasi muda bangsa.

Standar kurikulum di sekolah seharusnya tidak dipukul rata karena setiap sekolah memiliki kondisi SDA dan SDM yang berbeda-beda. Peran sekolah di sini sangat penting karena sekolah memberi pengalaman akses belajar tentang dunia yang akan dihadapi para siswa sehingga pada kelompok masyarakat nanti para siswa akan menerapkan hal yang diajarkan ketika mereka di sekolah. Sekolah juga berperan memberikan layanan Pendidikan secara maksimal sehingga seluruh siswa dapat nyaman dalam belajar. Namun, standar kurikulum yang dibuat tidak memperhatikan kemampuan masing-masing siswa. Setiap siswa memiliki bakat masing-masing yang mungkin tidak cocok dengan standar yang ada.”Jika kalian menilai ikan dari cara dia memanjat pohon, maka ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya” Begtulah kata Einstein tentang Pendidikan. Yang dijadikan acuan di sini seharusnya bukan tuntutan kemampuan belajar siswa. Tetapi apakah siswa nyaman atau tidak dalam belajar.

Setiap siswa memiliki keistimewaan pada bidangnya masing-masing. Peran sekolah di sini adalah menggali dan menemukan keistemewaan tersebut sehingga dapat dikembangkan lebih luas. Untuk itu sekolah harus mengenal murid lebih mendalam yakni dengan cara pendekatan humanistik dari tenaga pengajar. Tenaga pengajar di sini yang harus dapat menumbuhkan kepercayaaan diri terhadap siswa, membuat mereka percaya bahwa diri mereka berharga dan mereka harus peduli akan hal itu. Seharusnya sekolah memiliki standar yang berbeda pada setiap siswa. Dalam proses ini standar sangat dinamis manakala standar yang diciptakan harus mengikuti perkemabangan siswa terutama apa yang dibutuhkan guna menunjang bakat yang dimilikinya.

Sekolah adalah bengkel

Prof. Dr. John Dewey. Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

Di sini sekolah berperan sebagai bengkel yang mencetak siswa menjadi pemimpin di masa depan. Peran sekolah harus mampu mengimbangi kebutuhan masing-masing siswa. Seperti layaknya bengkel siswa adalah para mesin yang masuk dengan kondisi yang berbeda-beda, ada yang sehat, ada yang standar, dan bahkan ada yang rusak. Dalam hal ini sekolah juga harus berusaha maksimal untuk memahami mesin siswa tersebut dan menggunakan metodologi pengajaran yang cocok dan sesuai.

Sekolah adalah bengkel, tetapi pada kenyataanya banyak para siswa yang dikeluarkan dari sekolah hanya karena kenakalan yang mereka perbuat. Sekolah biasanya membuat aturan dengan sistem poin yang apabila siswa melebihi batas poin tersebut sekolah berhak mengembalikanya ke orang tua. Apakah benar seperti itu esensi pendidikan di mana sekolah hanya mau menampung   murid-murid yang katanya baik. Bagaimana nasib dari siswa yang dikeluarkan, apakah mereka masih memiliki ruang untuk mendapatkan hak Pendidikan mereka. Bukankah Indonesia memegang konsep merdeka belajar atau malah penindasan belajar? Terus apa gunanya sekolah jika sekolah hanya menginginkan murid yang baik saja, bukankah itu bertentangan dengan tujuan bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan seluruh bangsa Indonesia Juga undang-undang yang menjamin bahwa seluruh warga negara berhak mendapat Pendidikan yang ditanggung oleh negara.

Sekolah adalah bengkel, sekolah yang baik bukan sekolah yang mengeluarkan banyak murid tetapi sekolah yang mampu memahami murid sehingga mereka menjadi versi terbaik dari diri mereka.

 

Terlepas dari sistem  Pendidikan yang memiliki kekurangan, pemerintah pastinya juga berusaha untuk senantiasa meningkatkan Pendidikan di Indonesia. Baik itu dari segi infrastruktur maupun segi sistem dan kurikulumnya. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli terhadap Pendidikan di Indonesia harus selalu bersuara dan bertindak guna kemajuan bangsa Indonesia.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post