Edisi Lebaran 1 Syawal Yang Menyenangkan (Tantangan 365 hari ke 93)
Begitu ada edaran dari kepala daerah yang berisikan beberapa larangan pelaksanaan sholat sunat Idul Fitri tahun ini beredar, tetangga kami tanpa sengaja mengajukan usulan untuk sholat idul fitri dilaksanalan di gang tempat hunian kami.
Ternyata usulan tanpa rencana itu disetujui warga. Jadilah kami melaksanakan sholat ied di jalan gang tempat kami tinggal. Nama gangnya yaitu gang Flamboyan. Dari ujung gang sampai kebelakang gang terdapat sekitar tiga puluh KK. Jika masing-masing keluarga membawa semua anggota keluarga yang ada dipastikan tempat yang disiapkan cukup tersedia.
Jam lima tiga puluh para tetangga sudah menyiapkan lokasi sholat ied. Menyapu jalan agar lebih bersih lagi. Kemudian menggelar tikar yang dipinjam dari mesjid. Aku bergegas keluar rumah dan bergabung dengan mereka. Aku membantu mereka dengan apa yang bisa aku lakukan. Setengah tujuh aku on kan speaker dengan bantuan bluetooth dari hape. Aku hidupkan suara takbir dari uztad almarhum Uje. Suara yang indah itu bergema di gang kami yang tidak terlalu besar. Serasa menyenangkan suasana pagi itu. Beberapa ibu-ibu sibuk mengatur meja tempat konsumsi yang akan dinikmati setelah sholat ied. Ada yang bawa agar-agar, cake, minuman, dan beberapa makanan kecil lainnya. Aku sengaja pesan sate langsung kepenjualnya. Aku minta kepenjualnya untuk membawa gerobak satenya dan ditempatkan di gang dekat kami sholat, agar setelah sholat kami bisa langsung menikmatinya. Satu persatu tetangga terlihat berdatangan. Mereka lengkap dengan membawa anggota keluarga. Ada anak, menantu dan cucu. Jam tujuh tiga puluh khotib yang akan menjadi imam untuk sholat dan penceramahpun datang. Beliau langsung mengambil posisi di barisan paling depan dan mengumandangkan takbir dengan diikuti oleh jemaah sholat idul fitri yang terlihat gembira. Terasa khidmat pelaksanaan sholat ied kali ini. Walaupun hanya dengan situasi yang sederhana. Dengan kondisi yang penuh kehati-hatian. Sebahagian ada yang menggunakan masker. Ada yang mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan. Protokol Covid 19 tetap jadi perhatian. Ceramah uztad terdengar sangat bergizi. Singkat, padat, dan berisi. Beliau uraiakan bagaimana umat islam kembali fitrah setelah menjalankan ibadah ramadhan. "Semua kita telah berjuang melawan hawa nafsu, dan hari ini perjuangan yang kita lakukan telah membuahkan hasil. Kita semua adalah pemenang dari perjuangan itu", dengan bersemangat pak uztad membakar hati kami. "Bapak dan ibu tidak perlu bersedih. Juga anak-anak kami. Jika kalian tahun ini tidak dibelikan baju baru, sepatu baru oleh ayah dan ibu, jangan bersedih. Itu semua hanya duniawi. Kehidupan kita yang sesungguhnya adalah di akhirat. Mari kita menuju kampung akhirat dengan kesucian hati", tambah pak uztad lebih bersemangat lagi dalam memberikan pencerahan. Terlihat anak-anak yang hadir diantaranya ada yang senyam-senyum mendengar ceramah yang disampaikan. Selesai sholat ied, dari sound system yang digunakan ada suara pemberitahuan. "Bapak-ibu dan saudara-saudara, serta anak-anak kami yang hadir dipersilahkan mencicipi hidangan yang telah disediakan, sambil saling bersilaturrahmi. Terimakasih. Ternyata sebelum pengumuman ini disuarakan terlihat sebahagian bapak-bapak sudah ada yang berdiri di dekat gerobak sate. Sungguh pemandangan yang mengasyikan. Suatu kegiatan dadakan jika direspon oleh orang banyak mampu memberikan kesan dan kebahagiaan tersendiri. Cukup menyenangkan. Sehinga ada yang berharap di hari raya idul adha kegiatan ini diulang kembali.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada hikmah dibaliak peristiwa ini...Satu gang shalat id bersama....Meskipun tidak terencana sebelumnya...
Meriah sangat bu. Terimakasih sudah membacanya. Salam kenal dari saya
Mantap bun, selamat hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan bathin.
Terimakasih. Ucapan yang sama dari saya. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin.