Rasanya belum puas tidurku ketika mama membangunkan kami untuk sholat subuh Bahkan ada di antara kami tidak sadar kalau dia sekarang tidak tidur di rumahnya sendiri. Untung pemilik rumah menyiapkan alat masak dan sarapan pagi bagi pengunjung. Sehingga aku masih bisa memperpanjang tidurku dambil menunggu masi goreng masak. Tak lama bau nasi goreng kak Weni sangat menggelitik hidung. Aku ingat kalau tidurku lanjutkan, di pastikan nasi goreng yang dibuat kak Weni takkan kudapat. Aku duduk dan langsung menuju dapur. Kulihat kak Weni sudah memasukan nasi goreng ke piring. Kalau aku tidak salah hitung semua ada duabelas piring yang telah berisikan nasi goreng. Ku ambil satu piring dan langsung kusantap. "Hmmm, nasi goreng kak Weni memang enak". Saking buru-buru makan nasi goreng aku lupa ambil telur yang terletak di sebelah kerupuk. "Yah, sudahlah. Tidak rizkiku makan nasi goreng pakai telur hari ini". Aku bergumam sendiri. "Yang penting hari ini aku telah kembali lagi ke Painan untuk menikmati pemandangan alamnya yang sangat cantik", aku berkata sendiri.