DR. Dra. Desmi Irianti, M.Pd

Menulis sebenarnya adalah keinginan yang telah lama ada didalam hati. Tapi, entah karena apa, akhirnya keinginan ini hilang di telan waktu. Setelah mengikuti MW...

Selengkapnya
Navigasi Web

LITERASI UNTUK WANITA INKLUSI Resolusi2021

Persahabatan yang terjalin melalui efbi memberikan pengalaman yang luar biasa untukku. Iseng-iseng aku minta pertemanan dengan seorang wanita yang jauh lebih muda dariku. Ya, dia baru berusia tigapuluh lima tahun waktu itu. Aku tergerak untuk mengenalnya lebih jauh. Semua itu disebabkan oleh ketertarikanku terhadap kata-kata yang ia tulis melalui berandanya di sosial media. Akupun tidak tahu kenapa dia bisa masuk ke berandaku. Mungkin karena ada salah seorang dari temanku atau temannya yang melakukan petemanan dengan kami sebelumnya. Tapi itu tidak penting. Yang pasti peretemananku sudah dikonfirmnya. Dan aku menyambutnya dengan rasa suka cita.

Hari berganti musim berlalu. Tanpa terasa sudah hampir dua tahun kami saling me-like setiap tulisan yang kami posting. Hingga suatu hari dia me-chat-ku di whatsapp. Hatiku terharu ketika dia menyampaikan ingin belajar lebih banyak lagi tentang menulis. Bagaimana keinginannya untuk bisa menciptakan puisi, cerpen dan bahkan ingin memiliki sebuah buku.

Keinginannya itu aku sambut dengan gembira dan bahagia. Aku motivasi dirinya untuk selalu menulis. Padahal jujur aku katakan bahwa aku merasa cemburu melihat kepiawaiannya memilih kata-kata. Bahasa yang digunakan cukup memberikan bukti bahwa dia adalah jago menulis. Terkadang jiwa romantisnya terlihat ketika dia menuliskan beberapa bait puisi. Bahkan rasa humorisnyapun mewarnai pantun jenaka yang dia ciptakan. Satu kata untuknya dariku adalah dia orang yang luarbiasa.

Tetapi ada sisi yang aku tidak percaya darinya. Adalah ketika dia mengatakan siapa dia sebenarnya. Dia seorang perempuan itu pasti. Dari nama indah yang dia miliki, dan suara lembut yang dia punya, aku pastikan dia pasti cantik. Aku tidak percaya ketika dia mengatakan kalau dia adalah penyandang disabilitas. Dia wanita inklusi. Wanita berkebutuhan khusus. Dia mampu menulis. Melahirkan ide-ide menjadi tulisan. Tetapi dia tidak bisa berjalan sempurna. Ini yang membuat dia tidak bisa berkunjung kesiapapun.

Aku terenyuh ketika dia mengirimkan foto utuhnya. Terlihat nyata bagaimana kondisinya secara fisik. Dengan kaki yang tidak sempurna namun pola pikir yang luar biasa tidak ada kata tidak mungkin bahwa dia mampu berkarya. Aku lebih kaget lagi ketika dia mengatakan bahwa dia punya komunitas yang sama dengan dirinya.

Melihat semangatnya yang begitu membara jika tidak aku fasilitasi untuk berkarya rasanya aku jadi orang yang menzolimi kaumku. Aku tidak mau sebagai manusia yang ditakdirkan hidup normal tetapi tidak mau berbagi. Aku ingin membahagiakan mereka. Membahagiakan Dahlia dan teman-temannya yang senasib untuk belajar. Belajar menulis, menulis dan menulis. Memberikan ruang untuk mereka bisa berkarya. Punya cerpen, puisi bahkan buku.

Duaribu duasatu insyaallah waktu yang tepat bagiku untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita Dahlia beserta teman-temannya. Ini akan aku jadikan resolusiku. Aku akan beri nama Resolusi2021. Mohon kepada yang kuasa, semoga aku diberi kekuatan untuk menghimpun Dahlia dan komunitasnya agar bisa mengepakan sayapnya dalam menulis dan beliterasi.

Bumimi Homestay 24.1.2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post