Maafkanlah Dia (Tantangan menulis 365 hari ke 109)
Sudah dua kali sahur Yohan tidak berkata apa-apa. Dia diam seribu bahasa. Yona sebagai istri tidak menerima diperlakukan seperti itu. Yona serba salah. Yona memutarbalikan pikirannya. Apa yang telah dia perbuat kepada Yohan. Rasanya tidak ada. "Aku tidak akan membiarkan kondisi ini berlarut. Setelah berbuka harus aku tanyakan kepadanya", batin Yona
Pukul tiga tiga puluh Yona terbangun. Pagi ini dia tidak masak apa-apa. Sambal sisa berbuka masih ada. Sepertinya lauk itu cukuplah untuk di berdua dengan Yohan. Yona duduk langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Dia sengaja makan lambat-lambat agar Yohan keluar dari kamar dan segera bersahur. Memang. Sepuluh menit kemudian Yohan mendekati meja makan dan sahur. Dari ruang dapur Yona melihat suaminya makan sendiri. Dalam hati dia berkata "makan aja sendiri, tidur pun juga sendiri".
Menjelang imsak masuk, Yona di telpon oleh bu Ros. Bu Ros adalah teman mamanya Yona ketika masih hidup. Beliau sudah dianggap ibu sendiri oleh Yona. Bu Ros bicara dengan Yona tentang suaminya itu. Rupanya diam-diam Yohan sering menyampaikan keluh kesahnya kepada bu Rosna. Banyak nasihat yang diberkan oleh bu Ros kepada Yona. Yona menangguk dan berjanji akan menanyakan diamnya Yohan baik-baik. Kemudian bu Ros bilang ke pada Yona "maafkanlah dia", kalaupun dia bersalah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu desmi