DR. Dra. Desmi Irianti, M.Pd

Menulis sebenarnya adalah keinginan yang telah lama ada didalam hati. Tapi, entah karena apa, akhirnya keinginan ini hilang di telan waktu. Setelah mengikuti MW...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menyerah Tiga Kali Terjun Bebas

Semangat yang mengebu-ngebu di awal ikut tantangan Gurusiana sekitar bulan Februari 2020 yang lalu telah semakin meredup kini. Tantangan tiga puluh hari bisa kulewati. Begitupun untuk enampuluh dan sembilan puluh hari. Aku cukup bangga walaupun aku ada remedi pada rentang waktu ini, dan aku masih punya semangat untuk menyelesaikannya. Oleh sebab itu aku termotivasi lagi untuk mengikuti tantangan berikutnya yaitu Tantangan 365 Hari.

Aku mulau mecari ide baru lagi. Menulis, dan menulis terus. Aku lewati tantangan ini hingga ke hari seratus dua puluh dua. Pada hari ke seratus dua puluh tiga aku terjun bebas. Gagal menulis karena tertidur. Karena letih dan mengantuk yang tak tertahankan membuat aku tidur lebih awal dari sebelumnya. Tanpa ku sadari aku tertidur pulas. Aku terbangun ketika jarum jam menunjukan sepuluh menit lagi menuju jam dua belas tepat. Artinya deadline storan artikelku berpeluang gagal. Aku termenung. Menyesali diri kenapa tidak menulis dulu sebelum tidur. Tapi apa daya. Nasi sudah jadi bubur. Tak ada gunanya lagi.

Besoknya, kucoba untuk mengumpulkan enerji yang masih ada. Ku mulai lagi dari awal. Ide demi ide kudapati. Kurangkai kata-kata menjadi paragraf. Terkumpullah tulisanku hingga hari kesepuluh. Tapi Tuhan berkehendak lain. Pada hari kesebelas aku gagal lagi. Aku tidak bisa menulis karena menghabiskan waktu di perjalanan. Aku tak sanggup menulis dalam kondisi mobil sedang berjalan. Akhirnya, aku menerima keadaan. Barangkali ada hikmahnya.

Hari ini aku mengambil sikap. Mungkin ada baiknya aku hentikan saja mengikuti tantangan ini. Tetapi bukan berarti aku harus berhenti untuk menulis. Aku akan tetap menulis untuk Gurusiana. Tapi bukan untuk mengikuti tantangan. Untuk itu, aku mohon maaf atas segala kesalahanku selama bersama bapak-ibu. Terutama kepada bapak-ibu admin yang barangkali sering aku bikin repot. Aku terlalu sering mengedit artikelku (maklum fakto U). Terkadang hingga berkali-kali. Aku tidak mau ada yang salah huruf, salah tanda baca, apalagi kalau salah kata. Mohon pamit. Terimakasih atas kerja samanya selama ini. Terimakasih juga atas komen-komen positif maupun negatif dari bapak ibu. Semua itu adalah pembelajaran yang sangat berarti bagiku. Selamat menyelesaikan tantangan bagi bapak-ibu yang masih punya semangat. Semoga Allah melindungi dan memberikan kemudahan kepada bapak ibu yang sangat saya kagumi. Sampai ketemu di lain waktu. Assalamualaikum wr wb. Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap....salam literasi

09 Jul
Balas

Semngat bu

08 Jul
Balas

Terimakasih bu Ida

09 Jul

Terus semangat bund, menulis bersama sama

11 Jul
Balas

Mantap ibu, walaupin jatuh bangkit lagi dan bangkit lagi di sini tidak terlihat faktor u nya.

08 Jul
Balas

Makasih bu Deswatj

09 Jul

Waalaikumsalam wr wb...wah sayang sekali menyerah bun...aku beberapa hari ini juga di perjalanan.. nggak di rumah...tapi ku usahakan juga menulis yang singkat aja...(Pentigraf)....tetap semangat ya bun..semoga bisa lanjut lagi... salam literasi

08 Jul
Balas

Insyaallah akan dicobalagi. Makasih bu Solvia

09 Jul



search

New Post